Indonesia Sudah Banyak Penuhi Permintaan

Mendag Zulkifli Hasan. Foto: dok Biro Humas Kemendag.

Jakarta: Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengaku geram dengan berlarutnya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif RI-Uni Eropa (I-EU CEPA). Padahal, Indonesia telah banyak memenuhi permintaan negara-negara Eropa yang tergabung dalam I-EU CEPA tersebut.

“Kita sudah banyak memenuhi permintaan. Kalau nambah lagi nambah lagi, ya tentu repot ya,” kata pria yang akrab disapa Zulhas saat ditemui di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Kamis, 26 September 2024.


(Ilustrasi perdagangan internasional. Foto: dok MI)

Ia berharap, kesepakatan dagang yang mengikat antara kedua belah pihak yakni antara Indonesia dan Uni Eropa bisa segera selesai. Tetapi, Zulhas menegaskan semua keputusan kembali lagi kepada pihak Uni Eropa.

Cek Artikel:  2028, Layanan ITSK Diproyeksikan Naik ke 100 Produk

“Kita ingin ini I-EU CEPA selesai. Tapi kan tergantung sananya juga kan. Tapi kalau memang kita mau, kalau sana nya nggak mau, kan ya nggak bisa,” ucap dia.
 

 

Perundingan berlangsung alot hampir 1 dekade

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengakui jika Pemerintah Indonesia sudah enggan membahas perundingan I-EU CEPA karena terus menerus berlangsung alot.

“Perundingan ke-19 dan nanti saya akan tegaskan, kalau Eropa terus pindah gawangnya (isunya), ada batasnya. (Ultimatum terakhir) iya,” ucap Airlangga saat ditemui di kantornya kemarin.

Sebagaimana diketahui, proses perjanjian kerja sama I-EU CEPA telah berlangsung selama sembilan tahun lalu. Tetapi sayangnya, selama hampir satu dekade ini, konsep perjanjian tersebut tak kunjung usai.

Cek Artikel:  BPKH Tunjuk UUS Bank DKI Sebagai Bank Pengelola Keuangan Haji

Mungkin Anda Menyukai