PT Suri Tani Pemuka (STP), anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) yang bergerak di bidang budidaya akuakultur, Kamis (19/09), meluncurkan produk terbarunya, SGH MAX. Hadir sebagai generasi baru pakan udang yang memiliki keunggulan termutakhir, SGH MAX menjadi jawaban atas kebutuhan para petambak di tengah kondisi budidaya udang yang dinamis.
Dihadiri sejumlah asosiasi akuakultur dan pelanggan pakan udang STP dari seluruh Indonesia, kegiatan peluncuran ini juga dimeriahkan dengan seminar bertajuk “The New Era of Shrimp Farming and Disease Management”.
“Sebagai perusahaan akuakultur yang telah berdiri selama 37 tahun, STP senantiasa berinovasi melalui riset yang komprehensif untuk pengembangan produk dalam menjawab tantangan budidaya perairan di Indonesia. Melalui fasilitas R&D JAPFA Aquaculture Research Station (JARS), kami menawarkan solusi bagi petambak untuk memaksimalkan produktivitas budidaya udang dengan memprioritaskan kesehatan udang, termasuk mempertimbangkan keberlanjutan aspek lingkungan,” ujar Ardi Budiono, Direktur Istimewa STP.
Baca juga : Solusi Inovatif Untan Atasi Krisis Air dan Pakan Ternak di Ponpes An Nur Al Mubin
Di tengah tantangan budidaya saat ini, petambak harus menghadapi berbagai kondisi seperti penyakit, perubahan kualitas air, suhu dan kondisi tambak yang dapat menghambat pertumbuhan udang. Pengembangan SGH MAX yang diluncurkan hari ini, diklaim mampu memberikan performa budidaya yang optimal.
Pihaknya juga mengungkapkan untuk mendapatkan formulasi pakan yang tepat, STP terus menerus melakukan riset yang berkelanjutan untuk menemukan formula pakan yang paling tepat.
“Keistimewaan lain yang dimiliki SGH MAX adalah mempercepat perkembangan udang, meningkatkan produktivitas, menjaga ketahanan terhadap penyakit, hingga kontrol asupan pakan dan pengendalian stress. Dengan adanya inovasi ini, kami berharap produk ini menjadi solusi baru bagi para pembudidaya udang, sehingga mampu mencapai produktivitas yang optimal,” ujarnya.
Sebagai rangkaian dari kegiatan peluncuran SGH MAX, seminar dengan tema “The New Era of Shrimp Farming and Disease Management” digelar dengan menampilkan 2 panel diskusi yang mengundang narasumber dan pakar di bidang akuakultur dan keberlanjutan lingkungan.
“Seminar ini merupakan kesempatan yang baik untuk mendiskusikan berbagai isu dan solusi dalam budidaya udang. Kami berharap dapat memfasilitasi diskusi yang bermanfaat dan memberikan wawasan baru kepada para peserta”, pungkas Ardi. (RO/Z-3)