MRT Jakarta Mendapat Dukungan Fasilitas Teknologi Informasi

MRT Jakarta Mendapat Dukungan Fasilitas Teknologi Informasi
Gerbong penumpang MRT Jakarta saat memasuki Stasiun ASEAN, Jakarta, Senin (20/2/2023).(MI/SUSANTO)

NEC Corporation akan membangun sistem komunikasi dan Sistem Pengawasan Fasilitas dan Dirikuisisi Data/Supervisory Control And Data Acquisition System (Fasilitas SCADA) untuk Proyek Perluasan Jalur Utara-Selatan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Tahap 2 dari Larsen & Toubro Limited, sebuah perusahaan konstruksi berbasis di India dan subkontraktor khusus dari kontraktor utama Sojitz Corporation, sebuah perusahaan perdagangan terkemuka yang berbasis di Jepang. Proyek ini didukung oleh pemerintah Jepang melalui pinjaman bantuan pembangunan dari Japan International Cooperation Agency (JICA).

Jakarta menghadapi kemacetan lalu lintas yang serius dan polusi udara sebagai akibat dari pesatnya pergerakan kendaraan bermotor. Pusingkatan kapasitas angkutan umum saat ini merupakan isu yang mendesak, dan dalam beberapa tahun terakhir, kemajuan telah dicapai dalam pengembangan sistem kereta api kecepatan tinggi perkotaan.

Cek Artikel:  Ironi Kebijakan Golden Visa dan Pelarangan Jual Rokok Eceran

Tahap kedua Proyek Perluasan Jalur Utara-Selatan MRT Jakarta akan memperpanjang jalur sepanjang 16 km (Stasiun Grab Lebak Bulus – Stasiun Bundaran HI) yang dibuka pada tahap pertama lebih jauh ke utara sekitar 6 km (antara Stasiun Bundaran HI dan Stasiun Kota), dengan total panjang kurang lebih 22 km. Jalur ini akan membawa penumpang antara Stasiun Grab Lebak Bulus hingga Stasiun Kota dalam waktu kurang lebih 45 menit dan dijadwalkan beroperasi penuh pada tahun 2030.

Baca juga : Pemerintah Kota di Indonesia Harus Menyiapkan APBD untuk Membangun Moda Transportasi Massal

Seperti halnya Tahap 1 yang selesai pada Maret 2019, NEC akan membangun sistem komunikasi, serta sistem pengendalian fasilitas dan pengumpulan data untuk perluasan tersebut. Sistem komunikasi akan menggunakan sistem telekomunikasi topologi jaringan lingkaran untuk transmisi tulang punggung/backbone, public address system, dan sistem telekomunikasi lainnya yang akan terhubung dengan jaringan utama.

Cek Artikel:  Kapolda Metro Minta Personel Antisipasi Aksi Terorisme di Pilkada 2024

Sistem Fasilitas SCADA akan memantau dan mengendalikan perangkat dan proses yang diperlukan untuk pengoperasian kereta api, serta sistem untuk mengumpulkan data.

“Dengan memanfaatkan teknologi digital canggih dan secara aktif berupaya mengembangkan infrastruktur transportasi, NEC akan terus berkontribusi terhadap perkembangan baru di Indonesia dan meningkatkan kenyamanan bagi penumpang,” kata Misako Ebisawa, General Manager, Dunia Transport Integration Department, NEC Corporation.

“Kami akan tetap berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan kami guna menyediakan infrastruktur transportasi publik yang aman, terjamin, dan efisien bagi masyarakat di seluruh dunia.” (Z-6)

Mungkin Anda Menyukai