PADA pertengahan abad ke-20, Indonesia mengalami transformasi besar dalam sistem pemerintahan dengan diperkenalkannya konsep Demokrasi Terpimpin oleh Presiden Soekarno.
Sistem ini diterapkan dari tahun 1957 hingga 1965 sebagai respons terhadap ketidakstabilan politik dan sosial yang melanda negara.
Apa itu Demokrasi Terpimpin?
Demokrasi Terpimpin adalah sistem pemerintahan di mana presiden memiliki kontrol dominan atas proses politik dan pemerintahan.
Baca juga : Tanda, Tantangan, dan Daftar 10 Negara Demokrasi Terbesar di Dunia
Dalam kerangka ini, presiden tidak hanya berfungsi sebagai kepala negara, tetapi juga sebagai pengarah dan pengendali utama jalannya pemerintahan.
Istilah “terpimpin” mencerminkan peran aktif presiden dalam mengarahkan dan mengendalikan pemerintahan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu, termasuk stabilitas politik dan sosial.
Latar Belakang Penerapan Demokrasi Terpimpin
Pada tahun 1957, Presiden Soekarno memperkenalkan sistem ini untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia, termasuk ketegangan antara kelompok politik dan ketidakpuasan terhadap sistem demokrasi parlementer yang berlaku saat itu.
Baca juga : Pemilu 2024 Tak Hanya Peristiwa Politik, Tapi Jadi Ajang Demokrasi Berkualitas
Soekarno, dengan visi kuatnya, menciptakan Demokrasi Terpimpin untuk memberikan stabilitas dan kepemimpinan yang tegas di tengah krisis politik.
Kepribadianistik dan Ideologi
Dalam Demokrasi Terpimpin, Soekarno berfungsi sebagai “pemimpin utama” yang tidak hanya memimpin tetapi juga menentukan kebijakan negara dan keputusan penting.
Sistem ini merupakan gabungan dari berbagai ideologi, seperti nasionalisme, sosialisme, dan agama, yang dikenal dengan istilah “Nasakom” (Nasionalisme, Religi, dan Komunisme).
Baca juga : Mengenal 10 Pahlawan Demokrasi Serta Perannya di Pentas Dunia dan Tanah Air
Tujuan utamanya adalah menciptakan harmoni di antara berbagai kelompok dan ideologi dalam masyarakat Indonesia.
Akhir Era Demokrasi Terpimpin
Era Demokrasi Terpimpin berakhir pada tahun 1965, seiring dengan perubahan besar dalam struktur kekuasaan di Indonesia. Pergeseran kekuasaan ini menandai transisi menuju era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto. Meskipun sistem Demokrasi Terpimpin berhasil membawa stabilitas politik untuk beberapa waktu, sistem ini juga menimbulkan berbagai masalah yang akhirnya mendorong kebutuhan akan sistem pemerintahan yang lebih demokratis dan reformis.
Tanda-Tanda Demokrasi Terpimpin
1. Kepemimpinan Terpusat
Presiden memiliki kekuasaan yang sangat besar, mengarahkan dan mengendalikan pemerintahan secara langsung.
Baca juga : Memahami Prinsip Demokrasi sebagai Pilar Penting Pemerintahan
2. Pengaruh Ideologi
Sistem ini menggabungkan berbagai ideologi dalam kebijakan pemerintahannya, dengan tujuan mencapai keseimbangan politik dan sosial.
3. Keterlibatan Presiden
Presiden berperan sebagai pengarah dan pengendali utama, menentukan arah kebijakan dan keputusan penting negara.
Demokrasi Terpimpin, meskipun merupakan bagian penting dari sejarah politik Indonesia, menunjukkan kompleksitas dalam mengelola kekuasaan dan stabilitas di tengah keragaman ideologi dan tantangan internal.
Sistem ini membentuk dasar bagi perubahan menuju era pemerintahan yang lebih demokratis dan berorientasi pada reformasi. (Z-10)