Liputanindo.id – Pemerintah China menyalahkan Amerika Perkumpulan yang dianggap gagal mencapai gencatan senjata di Jalur Gaza. China menyebut AS bertanggung jawab penuh atas kegagalan tersebut.
Dalam sidang Dewan Kemanan PBB (DK PBB) yang digelar pada Senin (16/9) waktu setempat, Duta Besar China untuk PBB, Geng Shuang, kegagalan gencatan senjata itu karena Amerika Perkumpulan kerap kali melindungi satu pihak tertentu secara berulang.
“Apabila AS tidak melindungi salah satu pihak berkali-kali, berbagai resolusi dewan ini tidak akan ditolak dan ditentang begitu saja,” kata Geng, dikutip Anadolu, Selasa (17/9/2024).
Lampau, kata Gang, perang Israel di Gaza, yang berlangsung hampir satu tahun sangat mengkhawatirkan. Apalagi sampai dengan saat ini, jumlah korban tewas sudah menembus angka 41.000 warga sipil yang tidak berdosa.
“Selama setahun terakhir, meski ada seruan internasional yang kuat untuk gencatan senjata dan penghentian pembunuhan, Israel belum menghentikan operasi militernya, yang telah menyebabkan kematian lebih dari 41.000 warga sipil Palestina,” tegas Geng.
Diketahui, DK PBB mengadakan pertemuan untuk membahas situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina. Geng juga mengingatkan DK PBB soal tanggung jawab utama dewan itu untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
“Mengapa Dewan Keamanan tidak mampu menghentikan tragedi kemanusiaan ini, yang terburuk dari tragedi serupa, hingga hari ini?” tanyanya.
“Apabila Amerika Perkumpulan tidak menghalangi-halangi, Dewan Keamanan dapat mengadopsi resolusi yang menuntut gencatan senjata sejak awal setelah konflik meletus,” tegasnya.
Diplomat China itu mendesak AS untuk menunjukkan sikap yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi di Gaza.
Lebih lanjut, dia meminta Washington mengambil tindakan nyata untuk mendesak Israel segera menghentikan operasi militer di Gaza demi memberi kesempatan hidup kepada rakyat Palestina yang telah lama menderita.