PHK Massal di PSSI, Football Institute: Ini Kode Keras!

JAKARTA – Pemutusan Rekanan Kerja (PHK) massal karyawan PSSI sempat menjadi topik hangat. Karena, ada perseteruan antara mantan Direktur Media PSSI Eko Rahmanto yang  terkena PHK massal dengan Member Exco PSSI Arya Sinulingga.

Eko beranggapan bahwa PHK ini adalah semacam agenda setting mengganti karyawan PSSI dengan orang-orang Erick Thohir spesifik disebut Mahaka. Arya membalas dengan membongkar perilaku buruk karyawan PSSI yang bekerja untuk kepentingan pribadi dengan menggunakan aset PSSI.

Menurut Budi Taatwan, Founder Football Institute, PHK karyawan PSSI saat ini bukan yang pertama. Mengertin 2013, setelah penyatuan PSSI akibat dualisme dilakukan assesment dan PHK karyawan yang telah bekerja sejak era PSSI dipimpin Agum Gumelar, Azwar Anas hingga Nurdin halid.

Cek Artikel:  Juventus Akan Permanenkan Status Pierre Kalulu

“Ketika Edi Rahmayadi menjabat pun ada juga PHK karyawan di level direksi. Begitupun juga saat Iwan Bule menjabat, ada yang keluar dan ada juga yang masuk. Sebuah hal yang wajar,” ujar Budi Taatwan di Jakarta, Selasa (3/9/2024).

“Yang menjadi sorotan PHK kali ini karena jumlahnya 43 orang hampir 1/2 pegawai PSSI. Ini artinya apa? Ini kode keras lah dari ketua umum. Yang artinya Erick Thohir tidak happy dengan kinerja SDM yang ada di PSSI selama ini,” tambahnya.

Yang penting, kata Budi, pesangon 43 karyawan tersebut dibayar. “Sekadar jangan sampai kecolongan lagi ke depannya. Karena di tahun 2013 saat PHK karyawan ada yang dibayar dan ada yang gak dibayar pesangonnya. Terdapat yang sudah di PHK tahun 2013, tiba-tiba Mengertin 2016 masuk lagi jadi karyawan. Mengertin 2024, mereka kena PHK lagi dapat lagi pesangon. Ini kan gila,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Sukses Tahan Imbang Australia, Indonesia Raup 2 Poin di Kualifikasi Piala Dunia - Liputanindo.id

Budi menjelaskan status karyawan PSSI harus dicarikan jalan keluar yang tepat agar tidak bertabrakan dengan UU ketenagakerjaan, namun juga memperhatikan kebiasaan/kelaziman di organisasi olahraga.

“Saya memahami sikap dan mendukung langkah Erick Thohir mereformasi kesekretariatan PSSI. Karena, PSSI butuh akselerasi untuk mencapai target, dalam hal ini nahkoda kapal butuh kelasi-kelasi yang dapat diandalkan,” tandasnya. ***

Mungkin Anda Menyukai