Kisruh Kadin Diharap Kagak Dipolitisasi

Ilustrasi Kadin Indonesia. Foto: Kadin

Jakarta: Kisruh ketua umum Ruangan Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia diharapkan tidak semakin dipolitisasi dan dimanfaatkan pihak lain.

 

Perhimpunan Eropa untuk Indonesia Maju (Perinma) menyatakan konflik dan perbedaan pasti pernah dan akan dialami seluruh organisasi besar.

 

Perinma pun berkeyakinan Kadin akan dapat menyelesaikan isu ini dengan cepat dan baik.

 

“Kadin memiliki posisi strategis sebagai satu-satunya perhimpunan usaha yang merupakan rekan pemerintah di bidang ekomoni. Oleh karena itu, kita semua mengharapkan situasi Kadin tidak dipolitisasi dan dimanfaatkan oleh kepentingan manapun,” kata Ketua Departemen Hukum, Politik dan Perundang-undangan, Arief Imanuwarta dilansir Media Indonesia, Rabu, 25 September 2024.
 

Cek Artikel:  Di Hadapan Presiden, PLN Paparkan Konsep Transisi Kekuatan Menuju COP28


Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid. Foto: MI/Susanto

 

Arief juga berharap, pemerintah dapat mendorong penyelesaian perselisihan ini.

 

“Kalau dibutuhkan, pemerintah dapat membantu untuk diselesaikan isu ini secara adil dan sesuai dengan norma hukum yang berlaku, agar Kadin dapat kembali fokus pada program kerjanya demi kemajuan perekonomian Indonesia,” ucap dia.

 

Seperti diketahui, hasil penyelenggaraan Munaslub Kadin Indonesia pada Sabtu 14 September lalu telah memilih Anindya Bakrie sebagai ketua umum Kadin Indonesia, menggantikan Arsjad Rasjid. Sejak itu terjadi dualisme di organisasi pengusaha tersebut.

 

Penyelenggaraan Munaslub Kadin pada 14 September lalu sempat diwarnai isu cawe-cawe Istana. Meski hal tersebut kemudian dibantah oleh Koordinator Staf Tertentu Presiden RI, Ari Dwipayana, isu ini juga sampai ke telinga Presiden.

Cek Artikel:  Pertamina Matangkan Penggunaan Minyak Jelantah Sebagai Avtur

 

Presiden Joko Widodo pun meminta kisruh kepemimpinan Kadin diselesaikan secara internal dan tidak melempar bola panas kepada presiden. (Basuki)

Mungkin Anda Menyukai