Fenomena atau Kasus-Kasus yang Menunjukkan Penyimpangan dalam Keimanan, Begini Teladannya

Liputanindo.id – Apabila kita lihat penjelasan dalam Engkaus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, penyimpangan adalah perbuatan yang menyimpang atau sikap tindak di luar ukuran atau kaidah yang diterapkan. Terdapatpun pengertian agama sendiri adalah ajaran atau sistem yang berfungsi untuk menata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berkaitan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungan sekitarnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penyimpangan dalam keimanan merupakan perbuatan menyimpang atau tindakan di luar kaidah agama. Simak fenomena ataupun kasus-kasus yang menunjukkan penyimpangan dalam keimanan di bawah ini.

Kasus Penyimpangan Religi

Terdapat beberapa contoh penyimpangan agama, antara lain berzina, mabuk-mabukan, seks bebas, dan sebagainya. Hal yang disayangkan, hal semacam ini sudah menjadi peristiwa biasa dalam sebuah lingkungan hidup. Unsur yang menjadikan penyimpangan agama menjadi biasa dan marak salah satunya adalah pengaruh budaya luar atau hilangnya jati diri sebagai seorang umat beragama dalam diri seorang hamba sehingga berani melakukan hal-hal yang dilarang dalam agamanya.

Cek Artikel:  Senang Berakting, 4 Zodiak yang Dapat Jadi Aktor Hebat

Secara hukum, perilaku ini juga melanggar Pancasila sila ke-1, yang mana berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa”. Loyalp orang yang menjalani penyimpangan tersebut memang tidak akan mendapatkan sanksi atau hukuman, akan tetapi dosa hukumnya jika seorang umat beragama melakukan hal yang tidak diperbolehkan oleh agamanya.

Fenomena atau Kasus-Kasus yang Menunjukkan Penyimpangan dalam Keimanan

Ilustrasi fenomena atau kasus penyimpangan dalam keimanan. (Irfan Meidianto/VOI)

Fenomena syirik dan kemusyrikan

Fenomena ini ditandai dengan perbuatan yang mempersekutukan Allah SWT. Tentunya hal ini menjadi sesuatu yang dilarang dan tidak diperbolehkan dalam Islam. Bahkan, orang yang riya’ atau pamer dalam beramal agar diketahui banyak orang dan menuai pujian termasuk ke dalam syirik kecil.

Fenomena fasik

Dalam hal ini, seseorang memahami kebenarannya tetapi menolaknya atau mengerti kewajibannya tetapi sengaja tidak dilaksanakan. Seseorang yang fasik tidak menjalankan ajaran Islam dalam hidupnya. Selain itu, hatinya sudah keras seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an:

Cek Artikel:  Jangan Ragu Tengah, Ini 5 Argumen Mengapa Harus Investasi Reksadana Absaham di Makmur

“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS Al Hasyr: 19)

Di bawah ini adalah fenomena atau kasus-kasus yang menunjukkan penyimpangan dalam keimananan​:

  • Kasus umat islam yang pindah agama atau keluar dari keyakinan sesuai dengan ajaran islam.
  • Kasus umat islam yang pergi ke dukun untuk mendapatkan keberkahan berupa kelancaran rezeki.
  • Kasus umat islam yang yakin bahwa dukun memiliki kemampuan mengatur hujan.

Terdapatpun keimanan sendiri adalah hal yang menjadi dasar dalam ajaran islam. Islam mengajarkan rukun iman yang terdiri dari 6 rukun yaitu:

  1. Iman kepada Allah SWT
  2. Iman kepada malaikat-malaikatnya
  3. Iman kepada kitab-kitab yang Allah turunkan kepada nabi dan rasulnya
  4. Iman kepada rasul utusan Allah
  5. Iman kepada hari akhir atau hari kiamat
  6. Iman kepada qada dan qadar Allah

Demikianlah ulasan tentang fenomena atau kasus-kasus yang menunjukkan penyimpangan dalam keimanan.

Ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Kalo kamu mau tahu informasi menarik lainnya, jangan ketinggalan pantau terus kabar terupdate dari ERA dan follow semua akun sosial medianya! Bikin Paham, Bikin Nyaman…

Mungkin Anda Menyukai