Disiplin Konsumsi Obat, Kunci Penting Kesembuhan Pasien TB

Disiplin Konsumsi Obat, Kunci Utama Kesembuhan Pasien TB
Disiplin mengonsumsi obat bagi pasien TB(Ilustrasi)

BANYAK bukti menunjukkan bahwa penderita Tuberculosis (TB) yang menjalani pengobatan dengan benar dan tepat dapat sembuh total. 

Tetapi, mengapa hanya sebagian besar penderita yang dapat sembuh? Ini karena sebagian lainnya mengalami resistensi obat, sehingga mereka tidak bisa diobati dengan obat standar.

Oleh karena itu, penting untuk terus mendorong upaya pengobatan TB yang sesuai prosedur.

Baca juga : Ini Tips Memberi Obat Tuberkulosis pada Anak

Pengobatan yang tepat harus menggunakan obat yang mengikuti pedoman pengobatan TB dan dilakukan dalam jangka waktu yang ditentukan.

Secara umum, pengobatan TB memakan waktu sekitar 6 bulan hingga sembuh total.

Tetapi, dalam kasus resistensi obat atau masalah kesehatan lainnya, durasi pengobatan bisa menjadi lebih lama. Kunci utama kesuksesan pengobatan TB terletak pada disiplin pasien dalam mengonsumsi obat sesuai petunjuk.

Cek Artikel:  11 Hewan Paling Istimewa dan Mengerikan di Hutan Amazon

Baca juga : Obat Tuberkulosis Dipastikan tidak Berbahaya Bagi Ibu Hamil

Upaya ini dimulai dengan skrining TB, khususnya bagi kelompok masyarakat yang berisiko tinggi, seperti mereka yang sering berinteraksi dengan penderita TB, pengidap HIV/AIDS, penderita diabetes, balita stunting, dan sebagainya.

Bagi orang yang sering kontak dengan penderita TB tetapi tidak menunjukkan gejala berdasarkan hasil skrining dan pemeriksaan, disarankan untuk menjalani terapi pencegahan TB (TPT).

Berikut beberapa langkah untuk memastikan konsumsi obat TB yang benar:

  1. Konsumsi obat harus dilakukan setiap hari pada waktu yang sama. Berbeda dengan antibiotik lainnya, 4 jenis Obat Anti TB (OAT) diminum dalam dua tahap : 1 jenis OAT, seperti Isoniazid, diminum di pagi hari sebelum makan, sementara 3 jenis lainnya diminum setelah makan tanpa ada jeda waktu di antara ketiganya. Pengobatan ini dilakukan minimal selama 6 bulan.
  2. Gunakan pengingat di perangkat gawai untuk jadwal minum obat.
  3. Catat durasi pengobatan untuk memantau kapan obat habis dan kapan waktu konsultasi ke dokter.
  4. Simpan obat di tempat yang mudah terlihat agar tidak terlupa.
  5. Gunakan kotak obat sebagai pengingat fisik, dan pastikan kotak obat disimpan pada suhu normal serta di tempat yang mudah dijangkau.
  6. Menunjuk seseorang yang terlatih sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) juga penting, terutama bagi penderita TB paru. Ini memastikan bahwa konsumsi OAT dilakukan dengan benar, karena dosis yang tidak tepat dapat mengurangi efektivitas pengobatan, membuat kuman TB lebih sulit dibunuh, dan bahkan menyebabkan resistensi obat, yang membuat penyakit semakin sulit diatasi. 
Cek Artikel:  Puncak Perayaan HUT RI ke 79 Berbarengan Seluruh Apartemen Kelolaan ICM

Dengan mengikuti panduan ini, peluang keberhasilan pengobatan TB menjadi lebih tinggi, dan resistensi obat bisa dihindari. (Z-10)

Surat keterangan:
  • dinkes.kepriprov.go.id
  • yankes.kemkes.go.id

Mungkin Anda Menyukai