Ilustrasi. Foto: MI
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan hingga Agustus 2024, defisit APBN sebesar 0,68 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) atau senilai Rp153,7 triliun.
Nomor itu naik dibandingkan defisit negara pada Juli 2024 yang sebesar Rp93,4 triliun atau setara 0,41 persen dari target PDB.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Berkas Kementerian Keuangan
Defisit APBN masih on track
Bendahara Negara itu menyampaikan defisit negara per Agustus 2024 masih on the track atau tidak melebihi defisit APBN 2024 yany telah disepakati oleh DPR RI sebesar 2,29 persen dari PDB.
Secaraa rinci, defisit APBN sebesar Rp153,7 triliun merupakan selisih dari belanja negara yang sebesar Rp1.930,7 triliun dan pendapatan senilai Rp1.777,0 triliun per Agustus 2024.
Sri Mulyani menerangkan belanja negara yang menembus Rp1.930,7 triliun setara dengan 58,1 persen dari total pagu anggaran dan tumbuh sebesar 15,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy).
Tetapi, dari sisi pendapatan negara yang terkumpul Rp1.777,0 triliun, mengalami penurunan 2,5 persen secara tahunan. Pendapatan negara ini setara dengan 63,4 persen dari target APBN.
Hingga akhir tahun, Kemenkeu memperkirakan defisit APBN mencapai 2,7 persen dari PDB.