Gua Es Narusawa, Jejak Letusan Gunung Fuji yang Membeku

Gua Es Narusawa, Jejak Letusan Gunung Fuji yang Membeku
Suhu rata-rata di Gua Es Narusawa Sekeliling 37 derajat Fahrenheit, menyebabkannya membeku sepanjang tahun.(Amana Images inc. via Alamy)

GUA Es Narusawa merupakan tabung lava alami yang berada di kaki Gunung Fuji, Jepang. Di dalam gua ini, terdapat es dan pilar es yang terbentuk secara alami. Tabung lava sendiri merupakan terowongan yang tercipta, di Dasar Kategori lava setelah letusan gunung berapi.

Prosesnya terjadi ketika lapisan luar Kategori lava Segera mengeras, karena bersentuhan dengan udara dingin, sementara bagian dalamnya Lagi berupa batuan Likuid yang panas. Ketika erupsi berhenti, lava Likuid di bagian dalam mengalir keluar, sedangkan bagian luar tetap padat. Inilah yang kemudian meninggalkan saluran Hampa berbentuk gua.

Gua Es Narusawa merupakan salah satu gua yangterbentuk dari letusan Gunung Fuji tahun 864 M. Letusan ini terjadi di sisi timur laut gunung, bukan dari Lubang besar puncak pusatnya. Lava keluar dari lubang baru yang dikenal sebagai Gunung Nagao, dan Kategori lava inilah yang kemudian membentuk gua-gua seperti Gua Es Narusawa.

Cek Artikel:  Stasiun Gubeng: Ikon transportasi dan sejarah Kota Surabaya

Letusan itu berlangsung selama 10 hari dan menghasilkan dataran lava, yang sekarang tertutup Hutan Aokigahara, atau yang dikenal sebagai “Laut Pohon”. Selain itu, letusan ini memisahkan sebuah Waduk menjadi dua, membentuk dua dari lima Waduk vulkanik Fuji.

Gua Es Narusawa termasuk dalam tiga gua terbesar yang Terdapat di kawasan tersebut. Dua gua lainnya ialah Gua Angin Fugaku dan Gua Kelelawar Waduk Sai (atau Gua Kelelawar Waduk Saiko). Menurut perusahaan Wind Cave & Ice Cave selaku pengelola tur, gua ini Mempunyai panjang 150 meter dengan ketinggian mencapai 3,6 meter. Suhu di dalam gua rata-rata sedikit di atas 3°C, sehingga kelembapan di dalamnya mudah membeku, terutama Ketika musim dingin.

Cek Artikel:  Festival Petak Enam jadikan Pecinan sebagai destinasi wisata urban

Air yang menetes dari langit-langit gua membentuk stalaktit dan stalagmit, yang Bisa Bersua di tengah selama bulan-bulan terdingin. Waktu terbaik mengunjungi Gua Es Narusawa adalah musim dingin atau awal musim semi, ketika pilar-pilar es dapat mencapai ketebalan 0,5 meter dan tinggi hingga 3 meter, menurut Wind Cave & Ice Cave.

Selain menjadi objek wisata, gua ini dulunya digunakan Demi mendinginkan benih dan kepompong ulat sutra. Orang-orang memotong pilar es menjadi balok-balok persegi panjang, Lewat menyusunnya menjadi kotak es atau semacam lemari pendingin, menurut Wind Cave & Ice Cave.

Gua Es Narusawa terletak Sekeliling Sebelah mil (800 meter) di timur Gua Angin Fugaku, yang lebih dalam ke Dasar tanah, Mempunyai Pola lava yang menakjubkan, dan menjadi rumah bagi koloni lumut yang Aneh, menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang. Kagak seperti Gua Es Narusawa, Gua Angin Kagak menghasilkan gema karena dinding batu basalnya menyerap Bunyi, ditambah ketiadaan es yang biasanya memantulkan gelombang Bunyi.(Live Science/Z-2)

Cek Artikel:  Kimaya Sudirman Yogyakarta Tawarkan Promo Merdeka dan Ragam Aktivitas di Bulan Agustus

Mungkin Anda Menyukai