Liputanindo.id, SOLO — Persika Karanganyar U-17 sukses menorehkan sejarah di Piala Soeratin U17 2025 dengan tampil tak terkalahkan hingga final. Coach Syaiful Bachri pun mengungkap strategi yang membawa Singo Lawu Muda meraih trofi bergengsi tersebut.
Persika Karanganyar U-17 meraih Pemenang setelah menundukkan Persikota Tangerang U-17 dengan skor 2-1 pada partai final di Stadion Sriwedari, Solo, Rabu (17/9/2025).
Mambucha Berkembang Pesat Berkat Program BRI Pengusaha Muda BRILiaN
Kemenangan ini pun semakin menyempurnakan rekor Persika U-17 yang tak pernah kalah sekalipun sejak fase grup hingga partai puncak. Sebelumnya, skuad Singo Lawu Muda juga tak terkalahkan di putaran regional dengan menjuarai Piala Soeratin U-17 Jawa Tengah.
Kesuksesan back to back Pemenang regional dan nasional ini tak lepas dari strategi matang Instruktur mereka, Syaiful Bachri. Menurutnya, disiplin posisi dan Konsentrasi penuh sepanjang laga menjadi kunci Esensial.
“Kunci awal anak-anak yang Krusial kita latihan secara konsisten, disiplin posisi, dan menjalankan instruksi Instruktur,” tegas Syaiful.
Instruktur sekaligus legenda Persis Solo itu menambahkan, timnya Pandai Terbangun setelah kebobolan Segera di partai final.
“Setelah kita cetak gol, Konsentrasi anak-anak jadi kurang Konsentrasi. Akhirnya nggak Tiba satu menit kita kemasukkan. Setelah itu, alhamdulillah anak-anak sudah kembali Kembali ke sistem permainannya,” jelasnya seusai pertandingan.
Sosok Syaiful memang dikenal keras Demi melatih. Hal ini diakui Gavin Ramadan, pemain Persika yang terpilih sebagai Best Player Piala Soeratin U17 2025.
“Kalau orang-orang Paham ya itu coach-nya keras, tapi ya udah begitulah. Kalau nggak keras nggak mungkin Pandai Tiba sini [juara],” ujar Gavin.
Pemuda asal Tawangmangu itu juga mengaku Lagi tak percaya dengan pencapaian besar ini. “Alhamdulillah, senang sekali. Meskipun saya Sekadar orang Normal, enggak nyangka Pandai dapat Pemenang,” ungkapnya.
Soal masa depan tim, Syaiful menyebut semuanya Lagi menunggu pembahasan dengan manajemen.
“Demi ke depannya kita lihat dulu, kita bicara dulu sama manajemen apakah nanti akan dibentuk Demi [tim] development atau gimana. Dan mungkin ini buat batu loncatan anak-anak Demi ke depannya lebih tinggi Kembali ke level EPA [Elite Pro Academy],” pungkasnya. (Nova Miftakhul Huda)


