Pengkajian Paruh Pertama Musim 2025 KTM MotoGP Demi ke-4 Pebalapnya

liputanindo.com – Tiba menjelang seri Catalunya akhir pekan ini, KTM Dapat dibilang cukup tampil impresif. Capaian terakhir P2 Pedro Acosta di Balaton Park menempatkan KTM sementara ini di posisi 3 klasemen manufaktur dengan jarak 13 poin di belakang Aprilia. Jelang seri Catalunya, Direktur Teknis KTM Sebastian Risse memberikan empat catatan evaluasinya Demi keempat pembalap yang dikontrak KTM di dua team.

Pedro Acosta “Dengan Pedro, intinya adalah mengintegrasikannya ke dalam tim pabrikan, jauh lebih terlibat dalam pengembangan. Artinya, Anda Dapat berbelok ke kiri dan kanan, tapi dia juga Dapat berbelok ke arah yang salah. Anda harus memahami dengan bijak Metode menggunakan alat ini Demi mengembangkan motor Anda.”

“Maksud saya, dia menjalani musim rookie yang luar Standar. Dan kemudian Fakta menunjukkan betapa sulitnya mencapai persentase terakhir ini. Dan kami juga menemukan beberapa keterbatasan yang memang Eksis. Jadi, ini bukan hanya tentang dia beradaptasi dengan sesuatu. Kami Kagak Dapat meyakinkannya. Dia harus meyakinkan dirinya sendiri, dan dia melakukannya.”

Brad Binder “Sekarang kita mulai Menyaksikan Brad yang dulu. Tahun Lampau, kita punya generasi ban belakang baru. Ban depannya sudah Kagak solid Kembali. Dan Demi gaya berkendaranya, itu adalah sesuatu yang harus sangat ia andalkan. Dan Kalau itu Kagak Eksis, kita harus Benar-Benar memperbarui diri.”

“Dan itu adalah sesuatu yang harus kita pelajari Serempak. Tapi saya rasa Eksis juga solusi teknis dengan pembaruan terakhirnya di Spielberg. Sepertinya, terutama untuknya, itu Membangun perbedaan besar. Jadi dia Dapat kembali ke kekuatan lamanya. Dia Kagak perlu memperbarui dirinya sebanyak yang ia kira.”

Enea Bastianini “Kami Mengerti motor kami bukan yang termudah Demi dikendarai. Ini sudah Niscaya. Jernih setiap pengendara pertama-tama harus merasa nyaman secara ergonomis, kemudian ia harus merasa nyaman dengan perilaku motornya. Dan kemudian ia harus memahami Metode memaksimalkannya. Ini tiga langkah dan yang Niscaya bagi Enea, langkah pertama ini membutuhkan waktu lebih Lamban.”

Maverick Vinales “Demi Maverick, yang sebenarnya di Argentina, di mana bagian ini Dapat nge-klik dan tentu saja, apa yang Kagak Anda lihat secara langsung, seberapa besar pengaruh hal ini terhadap pebalap lain.”

“Para pembalap (lain) mengerti dari pebalap baru tersebut, hal-hal lain apa yang Dapat dilakukan di motor, apa yang juga Dapat Segera, dan kemudian mengatur motor dan menyetelnya agar memungkinkan hal ini, tentu saja, juga Demi Anda, tentu saja, kontribusi besar bagi tujuan kami.”

Cek Artikel:  158 Unit Mobil Listrik Wuling Jadi Kendaraan Formal HLF-MSP dan The 2nd IAF 2024 di Bali

Mungkin Anda Menyukai