United Dipermalukan Grimsby: Krisis Manchester United Kian Memburuk – Liputanindo.id


United Dipermalukan Grimsby: Krisis Manchester United Kian Memburuk

Liputanindo.id – Logo Manchester United

Liputanindo.id, JAKARTA — Krisis Manchester United belum menemukan ujung. Setelah menutup musim 2024/2025 di posisi ke-15 Aliansi Inggris, para penggemar mungkin berpikir Setan Merah sudah menyentuh titik terendah. Tetapi awal musim 2025/2026 Bahkan menghadirkan babak baru yang lebih memalukan.

Di Piala Carabao, United tersingkir secara tragis oleh Grimsby Town, tim dari divisi empat Aliansi Inggris, pada putaran kedua. Bermain di Blundell Park, Kamis (28/8/2025) Awal hari WIB, skuad mahal Ruben Amorim hanya Bisa bermain imbang 2-2 sebelum akhirnya kalah adu penalti dengan skor 11-12.


Jurusan Kuliah Ini Diprediksi Bakal Segera Dapat Kerja

Kekalahan ini mencatat sejarah pahit. United sebelumnya tak pernah tumbang dari tim divisi empat dalam ajang yang sama. Rekor sempurna 11 kemenangan runtuh seketika di tangan Grimsby, klub yang selama ini lebih dikenal sebagai penghuni kasta Rendah sepak bola Inggris.

Cek Artikel:  Persis Solo Kalah 1-2 dari Bali United di Uji Coba Jelang Super League 2025 - Liputanindo.id

Malam Penuh Blunder di Blundell Park

Grimsby tampil penuh percaya diri sejak menit awal. Charles Vernam dan Tyrell Warren Membangun United tertinggal dua gol, bahkan sempat Nyaris unggul 3-0 sebelum gol dianulir. United baru Bangun di 15 menit terakhir melalui Bryan Mbeumo dan sundulan Harry Maguire di menit ke-89.

Sejenak Terdapat ilusi “Fergie Time comeback”, tetapi Fakta lebih Sadis. Dalam adu penalti, Matheus Cunha gagal mengeksekusi Kesempatan emas, dan Bryan Mbeumo yang semula jadi penyelamat Bahkan jadi pesakitan setelah tendangan penentunya membentur mistar.

Kiper Andre Onana kembali disorot karena gagal mengantisipasi bola Tewas, sementara Benjamin Sesko, rekrutan senilai 74 juta pound, membuang Kesempatan emas dari jarak dekat. Lini belakang Renyah, lini tengah tanpa kontrol, dan lini depan minim kreativitas.

Cek Artikel:  Analisa Vigo: Rizky Ridho, Bek Lelahl Timnas Indonesia Rasa Eropa!

Krisis Identitas ala Ruben Amorim

Bukan hanya kekalahan yang jadi sorotan, tetapi juga filosofi Ruben Amorim. Mantan Instruktur Sporting Lisbon itu ngotot dengan Pola 3-4-3 yang terbukti tak cocok dengan Kepribadian pemain United.

Statistik juga memperburuk situasi: dari 45 laga Berbarengan United, Amorim mencatat 19 kekalahan dan hanya 17 kemenangan, rekor terburuk sejak era Sir Alex Ferguson.

Amorim sendiri mengakui masalah United jauh lebih dalam. “Ketika melawan tim divisi empat, masalahnya bukan sekadar kiper, tapi semuanya,” ujarnya usai pertandingan, dikutip dari Antara.

Jalan Buntu di Bursa Transfer, d

Dengan bursa transfer yang tinggal menghitung hari, Kesempatan United melakukan perbaikan besar kian menipis. Kebutuhan akan gelandang box-to-box dan kiper berpengalaman mendesak, tetapi manajemen belum menunjukkan tanda-tanda pergerakan signifikan.

Cek Artikel:  Chelsea Berusaha Datangkan Mathys Tel dari Bayern Muenchen

Sementara itu, Bunyi-Bunyi ketidakpercayaan mulai terdengar. Meski Terdapat keinginan Buat bersabar setelah satu Dasa warsa berganti manajer, nyanyian sarkastis “You’re getting sacked in the morning” dari suporter Grimsby seakan menggambarkan posisi Amorim yang Renyah.

Titik Terendah atau Awal Kebangkitan?

Kekalahan dari Grimsby Dapat dikenang sebagai malam paling memalukan dalam sejarah modern Manchester United. Tetapi, sejarah juga membuktikan klub sebesar United selalu punya potensi Bangun—meski jalan menuju sana tampak semakin terjal.

Buat Ruben Amorim, laga ini Dapat menjadi alarm keras: apakah ia sanggup mereformasi Setan Merah, atau Bahkan menambah daftar manajer gagal pasca-Ferguson?

Yang Niscaya, krisis di Old Trafford kini sudah bukan Kembali sekadar isu, melainkan Fakta pahit yang harus segera dijawab.

Mungkin Anda Menyukai