Perempuan 29 Tahun Stres, Kurang Tidur, dan Bekerja Terlalu Keras Berujung Kanker Stadium 4

Wanita 29 Tahun Stres, Kurang Tidur, dan Bekerja Terlalu Keras Berujung Kanker Stadium 4
Ilustrasi.(freepik)

MONIKA Choudhary, 29, merasa hancur karena ia Analisa alami kanker stadium 4. Padahal selama hidup ia makan sehat dan menjaga pola makan dengan Berkualitas. Bahkan Kagak pernah suka makanan yang digoreng atau berminyak. Rupanya kanker Malah datang dari kebiasaannya bekerja terlalu keras dengan minim istirahat hingga membuatnya stres.

“Ketika saya mulai mengerjakan situs web saya sendiri, saya Kagak menyadari betapa menuntut dan menguras tenaganya. Jam kerja yang panjang, waktu di depan layar, tenggat waktu yang Lalu-menerus, dan stres perlahan mulai membebani saya secara mental dan fisik,” ungkap Monika dikutip dari Times of India, Kamis (21/8).

Alhasil kerja yang terlalu padat membuatnya menjadi kurang gerak, jarang keluar rumah, dan Cocok-Cocok kehilangan kontak dengan rutinitas fisik. Padahal gaya hidup sebelumnya sangat aktif. Lari sore menjadi bagian dari rutinitas harian. Lari sore menjadi terapinya.

Cek Artikel:  Runner Up Miss Universe Indonesia Vina Sitorus Sosialisasikan Urban Farming

Monika merasa tak Lamban kemudian tubuhnya mulai memberi tanda. Tubuhnya mulai memberi tanda-tanda kelelahan, Resah, dan Kagak nyaman. Hidup Monika berubah total ketika ia didiagnosis kanker. 

“Lampau datanglah diagnosisnya, kanker kolorektal stadium 4. Momen mengejutkan yang mengubah segalanya. Menengok ke belakang, saya menyadari bahwa ini bukan hanya tentang nasib Jelek. Ini adalah akibat dari stres, kelelahan, dan pengabaian fisik total dari waktu ke waktu,” ujar dia.

“Saya belajar, dengan Metode yang paling sulit, bahwa Kagak Terdapat ambisi yang sepadan dengan mengorbankan kesehatan. Tubuh kita selalu mencatatnya perhatian, dengan Metode apa pun dan pada akhirnya menuntut,” sambungnya.

Meskipun Kagak Terdapat Elemen risiko tunggal yang menyebabkan kanker, stres, terlalu banyak bekerja, dan kurang tidur sangat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan peradangan serta mengganggu regulasi hormon. 

Cek Artikel:  Argumen Krusialnya Melatih Anak Minum dengan Gelas

Stres kronis menimbulkan Dampak yang lebih dari sekadar kecemasan dan perasaan kewalahan. Paparan stres yang berkepanjangan menyebabkan tubuh memproduksi kortisol dan adrenalin (hormon stres). Sistem kekebalan tubuh kesulitan mendeteksi sel-sel abnormal, sehingga terjadi peradangan kronis.

Pelepasan hormon stres mengakibatkan kerusakan DNA, serta gangguan pada protein-protein esensial yang menghambat perkembangan sel kanker. Stres kronis berperan sebagai lingkungan bagi sel kanker Kepada berkembang biak, sekaligus memfasilitasi penyebarannya ke seluruh tubuh.

Orang yang bekerja berlebihan, disertai waktu istirahat yang kurang, menghadapi risiko lebih tinggi terkena kanker. Interaksi antara jam kerja yang panjang dan perilaku Kagak sehat menyebabkan pilihan pola makan yang Jelek dan penurunan tingkat olahraga, serta peningkatan kebiasaan merokok dan minum alkohol yang merupakan Elemen risiko kanker.

Cek Artikel:  Jelita, Jangan Sembarangan Konsumsi Produk Herbal Buat Kontrol Kadar Gula

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa stres terkait pekerjaan dan jam kerja yang panjang kemungkinan menyebabkan tingginya Bilangan kanker payudara, paru-paru, dan kolorektal, meskipun hal ini dapat bervariasi.

Tubuh membutuhkan tidur Kepada menyembuhkan diri sendiri dan melindungi sistem kekebalan tubuh dari kerusakan. Produksi hormon melatonin, yang membantu mengendalikan pola tidur dan melawan kanker, akan terganggu ketika seseorang mengalami masalah tidur. 

Durasi tidur yang Kagak memadai atau kualitas tidur yang Jelek meningkatkan kemungkinan berkembangnya beberapa jenis kanker. Kurang tidur menyebabkan kerusakan DNA, melemahnya kekebalan tubuh, meningkatnya peradangan, dan terganggunya ritme sirkadian, yang semuanya bekerja sama Kepada membantu sel kanker berkembang. Ingat, tidur adalah hal yang Kagak Dapat ditawar. (H-4)

Mungkin Anda Menyukai