Polri wujudkan Astacita Presiden lewat program Makan Bergizi Gratis

Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lapak Kampir di Kelurahan Kanigoro, Madiun, Jawa Timur, Jumat (8/8/2025) sore. ANTARA/HO-Polri

Polri wujudkan Astacita Presiden lewat program Makan Bergizi Gratis

Dalam Negeri   
Editor: Calista Aziza   
Sabtu, 09 Agustus 2025 – 14:31 WIB

Liputanindo.id – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menegaskan komitmen kuatnya dalam mewujudkan Astacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya peningkatan gizi anak bangsa, melalui Percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Bukti konkretnya berupa peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lapak Kampir di Kelurahan Kanigoro, Madiun, Jawa Timur, Jumat (8/8) sore.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, Inspektur Pengawasan Lumrah (Irwasum) Polri Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan SPPG merupakan bukti Polri hadir membangun masa depan bangsa.

“Mari sukseskan program ini Berbarengan demi generasi sehat yang akan memimpin Indonesia Emas 2045,” kata Komjen Pol. Dedi.

Cek Artikel:  MU Lanjut Berusaha Beli Sofyan Amrabat dan Jual Fred

Dia menuturkan program SPPG menjadi investasi Konkret Polri Demi mempercepat pencegahan stunting atau tengkes dan mewujudkan ketahanan pangan serta sumber daya Sosok (SDM) unggul, yang mencerminkan presisi Polri dalam mendukung cita-cita nasional.

Dedi pun menekankan dua pilar Primer keberhasilan program, yakni pertama, komitmen mutu tinggi melalui mekanisme security food test alias tes keamanan makanan, yang wajib dijalankan tim medis Polri (Pusdokkes, Bidokkes Polda, Urkes Polres) pada setiap produksi makanan.

“Ini adalah pembeda SPPG Polri, setiap produksi makanan wajib melalui uji keamanan Demi menjamin standar higienis tertinggi, mencegah keracunan, dan memastikan gizi yang Terjamin Demi penerima manfaat,” tuturnya.

Kedua, kata Dedi, strategi kolaborasi pentahelix yang berkelanjutan melibatkan pemerintah (TNI, pemda, kementerian/lembaga); akademisi (Spesialis gizi, pangan, kesehatan); bisnis (UMKM, koperasi, Grup tani); masyarakat (relawan, pengelola Yayasan Komunitas Bantu/YKB), serta media dalam diseminasi informasi.

Dia mengatakan bahwa pendekatan holistik tersebut dirancang Demi memutus rantai tengkes melalui intervensi gizi Cocok sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. Di sisi lain, keberadaan SPPG dinilai memberikan Akibat multidimensi.

Cek Artikel:  Inzaghi Tuntut Disiplin Lebih Berkualitas usai Kemenangan Tipis Inter atas Torino

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Madiun Maidi menyambut antusias dan menyatakan SPPG Tak hanya memastikan anak-anak mendapat asupan bergizi, tetapi juga menjadi bagian integral dari strategi ketahanan pangan dan peningkatan kualitas lingkungan kota.

“Dapur gizi juga menjadi bagian dari upaya menurunkan suhu kota, meningkatkan oksigen, dan menggerakkan ekonomi lokal. Sekalian harus saling terhubung demi Madiun yang sehat, hijau, dan Independen pangan,” tutur Maidi.

Acara yang dipimpin langsung oleh Irwasum Polri itu dihadiri jajaran Forkopimda Kota Madiun, tokoh Keyakinan, tokoh masyarakat, kepala sekolah penerima manfaat, dan perwakilan instansi terkait.

SPPG Kanigoro dibangun dengan anggaran Sekeliling Rp1,9 miliar hasil sinergi dengan PT Arya Motor Indonesia dan ditargetkan selesai dalam 45 hari, yang akan beroperasi pada Oktober 2025 guna melayani 4.103 siswa SD dan SMP penerima program MBG di Kota Madiun, dengan bahan baku bersumber dari pasar tradisional dan UMKM setempat.

Cek Artikel:  Incar kemenangan demi harga diri Garuda

Aksi di Madiun tersebut bukan kegiatan insidental, melainkan bagian dari lompatan strategis Polri secara nasional. Baru pada 6 Agustus 2025 di Malang, Polri telah meresmikan delapan SPPG operasional sekaligus melakukan peletakan batu 205 unit baru secara serentak di seluruh Indonesia.

Tercatat, perkembangannya hingga Agustus 2025 menunjukkan Percepatan signifikan, yakni 27 unit SPPG telah beroperasi melayani 86.777 penerima manfaat per hari dan menyerap 1.344 tenaga kerja, 34 unit dalam persiapan akhir operasional, 155 unit tahap Bangunan, serta tambahan 205 unit yang memulai pembangunan hari ini.

Total 421 SPPG tersebut akan menjadi tulang punggung distribusi gizi bagi 1,47 juta orang per hari ketika seluruhnya beroperasi. Polri menargetkan penyelesaian 500 SPPG pada akhir 2025 dan akan memperluas menjadi 1.000 unit pada tahun 2026.

Sumber : Antara

Mungkin Anda Menyukai