Desa wisata dinilai munculkan pahlawan lokal yang dorong perekonomian

Jakarta (ANTARA) – Pengamat pariwisata asal Universitas Andalas Sari Lenggogeni menilai bahwa program desa wisata yang diusung oleh Kementerian Pariwisata telah memunculkan pahlawan lokal yang mendorong pertumbuhan perekonomian di area Sekeliling.

“Mereka (orang pariwisata yang kehilangan pekerjaan) ke kampung dan menjadi pahlawan bagi warganya. Memang Enggak gampang membangunnya (desa wisata) karena akan Eksis banyak isu sosial budaya seperti penerimaan dari masyarakat yang literasinya kurang tentang pariwisata dan dampaknya sehingga Eksis resistensi,” kata Sari Ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Sari mengatakan desa wisata telah menggerakkan pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat. Pada Era pandemi COVID-19 misalnya, para pahlawan lokal yang muncul itu merupakan Golongan masyarakat dari sektor pariwisata yang kehilangan pekerjaan.

Cek Artikel:  Menelusuri sejarah Katolik di Jantung Ibukota

Kala itu sektor pariwisata kehilangan Sekeliling 82 persen lapangan pekerjaan, yang mengharuskan pelaku usaha memecat pegawai atau merampingkan perusahaannya. Penggerak pariwisata itulah yang kembali ke kampung halaman dan berupaya menggerakkan kampungnya agar jadi destinasi wisata.

“Golongan penggerak desa wisata ini kebanyakan dari gen Z dan milenial. Mereka yang Membangun regenerasi pertumbuhan pelaku usaha wisata yang memahami Dampak pariwisata,” ujar dia.

Meski para penggerak pariwisata muda itu kemungkinan bakal mengalami masalah dari sisi sosial dan budaya, Tetapi, Sari Menonton program itu mendorong mereka Demi menyelamatkan lingkungan dan membangun sumber daya Orang (SDM) yang berkualitas.

“Saya rasa ini investasi luar Normal Demi pembangunan SDM dan keberlanjutan lingkungan melalui desa wisata ini,” kata dia.

Cek Artikel:  Scoot raih penghargaan Best Low-Cost Carrier di dua ajang penghargaan

Sari turut menilai bahwa program itu Membangun pemerintah melalui Kementerian Pariwisata mendukung penuh pertumbuhan pariwisata sejak dari akar rumput.

“Menurut saya telah mengorkestra pertumbuhan desa wisata yang kemudian Eksis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), Eksis pengumpulan data dari Jadesta (Jejaring Desa Wisata) yang jumlahnya sangat banyak dan Rupanya potensinya sangat luar Normal. Artinya di sini Pemerintah Indonesia mendukung pertumbuhan pariwisata melalui bottom up,” ujar Sari.

Oleh Karena itu, Sari menyarankan supaya pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata Enggak hanya memberikan pendampingan maupun menggencarkan promosi, tapi, juga membuatkan rencana jangka panjang dari keberlangsungan ekosistem pariwisata di desa tersebut.

Rencana jangka panjang diperlukan Demi mempersiapkan Penduduk desa menyambut kedatangan wisatawan Bagus dari dalam negeri maupun mancanegara.

Cek Artikel:  Menko PMK sebut Penyelenggaraan mudik secara Lazim berjalan Berkualitas

Selain itu, diharapkan rencana tersebut mendorong masyarakat desa Demi melakukan antisipasi terhadap Dampak-Dampak yang mungkin terjadi di kemudian hari serta meningkatkan kualitas fasilitas di desa maupun mutu pengalaman yang ditawarkan.

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan Mekanis Demi AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Informasi ANTARA.

Mungkin Anda Menyukai