Pemerintah prioritaskan percepatan tangani kebakaran hutan dan lahan
Dalam Negeri
Editor: Widodo
Sabtu, 02 Agustus 2025 – 19:59 WIB
Liputanindo.id – Menteri Lingkungan Hidup LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (LH/BPLH), Hanfi Faisol Nurofiq memastikan pemerintah melakukan percepatan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebagai prioritas Primer Buat mencegah meluasnya kerusakan ekosistem.
“Kecepatan dan ketepatan sangat menentukan. Begitu muncul titik api, harus segera dipadamkan agar Enggak berkembang menjadi kebakaran besar, apalagi di lahan gambut yang membutuhkan upaya luar Normal Buat mengendalikannya,” kata Menteri Hanif dalam pernyataan diterima di Jakarta, Sabtu.
Berbicara Demi memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Karhutla di Pontianak, Kalimatan Barat, Hanif mengatakan percepatan penanganan karhutla menjadi prioritas Primer.
Setiap titik api yang Segera dipadamkan diyakini dapat mencegah pencemaran udara, kerusakan ekosistem, dan meluasnya kebakaran, terutama di lahan gambut yang sangat rentan.
Tertentu di Kalimantan Barat, dia menyoroti per 31 Juli 2025, sebanyak 1.500 hotspot atau titik panas terpantau di Kawasan itu dengan 297 titik berstatus kepercayaan tinggi. Sebanyak 258 kejadian kebakaran telah terjadi dengan luas terdampak mencapai 989 hektare, terutama di lahan mineral dan gambut di Kabupaten Sambas, Mempawah dan Kubu Raya.
Sejak penetapan Status Siaga Darurat Karhutla pada 17 April 2025, KLH/BPLH mengoordinasikan langkah-langkah terpadu. Tiga unit pesawat water bombing telah dikerahkan di Mempawah dan Kubu Raya sejak 27 Juli 2025, didukung patroli udara dan operasi modifikasi cuaca. Patroli darat dan pemadaman juga intensif dilakukan oleh TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, serta Masyarakat Acuh Api.
Dalam aspek penegakan hukum, Menteri Hanif menegaskan bahwa Enggak Eksis toleransi terhadap praktik pembakaran hutan dan lahan. Intervensi di lapangan akan ditindaklanjuti secara hukum tanpa pandang bulu, Berkualitas terhadap pelaku individu maupun korporasi pemegang konsesi.
Dalam pernyataan serupa, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Menteri LH/Kepala BPLH beserta seluruh tim, dengan menyoroti keberhasilan percepatan penanganan karhutla di Provinsi Riau yang selesai dalam waktu lima hari setelah kedatangan Menteri LH/Kepala BPLH.
Dia berharap agar hal serupa Dapat direplikasikan di Provinsi Kalimantan Barat.
“Saya mengapresiasi komitmen dan sinergi yang ditunjukkan oleh Menteri Hanif dan seluruh jajaran KLH/BPLH mengatasi karhutla. Kami berharap pola kerja sama serta kecepatan Dapat direplikasi di Kalimantan Barat seperti halnya yang sudah dilakukan di Provinsi Riau,” ujar Suharyanto.
Sumber : Antara

