Ini yang Harus Disiapkan Keluarga Apabila Eksis Kerabat yang Divonis Penyakit Alzheimer

Ini yang Harus Disiapkan Keluarga Jika Ada Kerabat yang Divonis Penyakit Alzheimer
Ilustrasi(Freepik)

MEMILIKI anggota keluarga yang menderita Alzheimer bukanlah hal yang mudah. Berbagai perubahan, usaha, dan perhatian harus disiapkan untuk menghadapi kondisi ini. Lantas, apa yang perlu dipersiapkan oleh keluarga jika salah satu anggota mereka didiagnosis Alzheimer?

Penyakit Alzheimer adalah salah satu jenis penyakit degeneratif otak yang dapat menyebabkan kelumpuhan fungsi otak secara bertahap. Lazimnya, Alzheimer dimulai dengan penurunan daya ingat yang ringan, seperti kesulitan mengingat peristiwa baru saja terjadi.

Selain itu, Alzheimer juga dapat menyebabkan kecemasan, kebingungan, dan kecurigaan terhadap orang lain. Pada akhirnya, penderita akan menghadapi kesulitan, bahkan ketidakmampuan, untuk menjalani aktivitas sehari-hari. 

Baca juga : Alzheimer dan Demensia: Satu Kesatuan atau Terpisah? Ini Perbedaannya

Ketika seorang anggota keluarga didiagnosis mengidap penyakit Alzheimer, penting untuk mempersiapkan diri baik secara praktis maupun emosional. Berikut beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan:

1. Didik diri sendiri

Didik diri sendiri dengan mempelajari tentang Alzheimer. Memahami penyakit ini, perkembangannya, dan apa yang diharapkan dapat membantu Anda mempersiapkan diri menghadapi masa depan.

Cek Artikel:  Mengapa Bayi Baru Lahir Dianjurkan untuk Diazani

Baca juga : Deretan Definisis dan Selebritas yang Terkena Penyakut Alzheimer

Selain itu, manfaatkan sumber daya dari organisasi terkemuka seperti Asosiasi Alzheimer atau situs kesehatan pemerintah.

2. Perencanaan hukum dan keuangan

Niscayakan dokumen penting seperti surat wasiat, surat kuasa, dan petunjuk perawatan kesehatan ada dan terkini. Obrolankan dan rencanakan aspek keuangan perawatan jangka panjang, termasuk potensi biaya dan opsi asuransi.

Baca juga : Dapatkah Penyakit Alzheimer Dicegah?

3. Buat sistem pendukung

Libatkan anggota keluarga dan teman dekat dalam tugas pengasuhan untuk berbagi tanggung jawab. Bergabunglah dengan kelompok dukungan bagi pengasuh untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan emosional.

4. Keamanan rumah

Baca juga : Membangun Kesadaran di Hari Alzheimer Sedunia: Memahami Penyakit dan Dampaknya

Lakukan penyesuaian yang diperlukan pada rumah untuk memastikan keselamatan, seperti menghilangkan bahaya tersandung dan memasang kunci pada lemari. 

Tetapkan rutinitas harian untuk memberikan struktur dan mengurangi kebingungan bagi penderita Alzheimer.

Cek Artikel:  Dukungan Politik Dibutuhkan untuk Lestarikan Bahasa Indonesia

5. Kesehatan dan kesejahteraan

Jaga kesehatan fisik dan mental Anda sendiri. Mengasuh orang penderita alzheimer bisa menjadi hal yang menuntut, jadi penting untuk menyediakan waktu untuk perawatan diri. 

Pertimbangkan untuk mempekerjakan pengasuh profesional atau memanfaatkan layanan perawatan istirahat untuk memberikan istirahat kepada anggota keluarga.

6. Komunikasi

Pertahankan komunikasi yang terbuka dan jujur dengan orang yang didiagnosis dan anggota keluarga lainnya. Seiring perkembangan penyakit, sesuaikan gaya komunikasi Anda agar lebih sabar dan pengertian.

7. Aktivitas dan keterlibatan

Dorong aktivitas yang disukai dan masih dapat dilakukan oleh penderita Alzheimer, seperti berjalan kaki atau membuat kerajinan sederhana. Pertahankan hubungan sosial untuk mencegah isolasi dan meningkatkan kesejahteraan emosional.

Orang yang hidup dengan Alzheimer tahap awal ingin Anda tahu:

  • “Saya masih orang yang sama seperti sebelum diagnosis saya.”
  • “Kemandirian saya penting bagi saya, tanyakan kepada saya apa yang masih nyaman saya lakukan dan apa yang mungkin saya perlukan bantuannya.”
  • “Krusial bagi saya untuk tetap terlibat. Ajak saya melakukan aktivitas yang sama-sama kita sukai.”
  • “Jangan berasumsi karena diagnosis saya. Alzheimer memengaruhi setiap orang secara berbeda.”
  • “Tanyakan kepada saya bagaimana keadaan saya. Saya hidup dengan penyakit, seperti kanker atau penyakit jantung.”
  • “Saya masih bisa terlibat dalam percakapan yang bermakna. Bicaralah langsung kepada saya jika Anda ingin tahu bagaimana keadaan saya.”
  • “Jangan menjauh. Tak apa-apa jika Anda tidak tahu harus berbuat atau berkata apa. Persahabatan dan dukungan Anda penting bagi saya.”
Cek Artikel:  BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan di Indonesia akan Terperosok pada November

Personil keluarga ingin Anda tahu:

  • “Kami butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan diagnosis ini.”
  • “Kami ingin tetap terhubung dengan orang lain.”
  • “Kami butuh waktu untuk diri sendiri.”
  • “Kami menghargai tindakan kecil.”

Mempersiapkan diri menghadapi Alzheimer melibatkan perjalanan yang membutuhkan kesabaran, pengertian, dan dukungan dari semua orang yang terlibat. (berbagai sumber/Z-1)

Mungkin Anda Menyukai