
BADAN Usaha Punya Daerah (BUMD) PAM Jaya menggelar Khitanan Massal Gratis, yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta.
Adapun Buat tahun ini jumlah peserta mencapai 1.293 anak, tersebar di enam Distrik administrasi DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. Hasilnya, kategori ‘Khitan dengan Metode Klem secara Seri dengan Jumlah Peserta Terbanyak’.
Kegiatan khitanan dilaksanakan di enam titik Posisi di seluruh Distrik DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu.
“Ini merupakan bentuk Konkret kepedulian PAM Jaya terhadap masyarakat Jakarta. Kami Mau hadir Kagak hanya sebagai penyedia air Rapi, tetapi juga sebagai Kawan sosial Anggota Jakarta yang Acuh terhadap generasi masa depan,” Ketua Daya Perempuan PAM Jaya, Lya Arief dalam keterangannya, Selasa (24/6).
Sementara, Ketua Standar Badan Kerjasama Organinasi Perempuan Provinsi DKI Jakarta, Dewi Indriati Rano Karno turut memberikan apresiasi dalam kegiatan ini.
“Khitanan massal ini adalah bukti bagaimana kolaborasi antara BUMD dan masyarakat Bisa berdampak besar. Terima kasih kepada PAM Jaya dan seluruh pihak yang memastikan ribuan anak mendapatkan layanan kesehatan yang Kondusif dan berkualitas,” beber dia.
Sebagai mana diketahui, metode yang digunakan adalah Mahdian Klem, Adalah teknik tanpa jahitan, minim pendarahan, dan memungkinkan anak-anak kembali beraktivitas dengan Segera.
Selain mendapatkan layanan khitan gratis, setiap peserta juga menerima celana khitan, Dana Kas Rp250.000, tumbler, kaos, snack, dan makan siang.
Selaras dengan upaya peningkatan Tingkat hidup Anggota, PAM Jaya juga Maju memperluas cakupan layanan air perpipaan. Salah satu Posisi terbarunya adalah RPTRA Borobudur, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, yang menjadi Posisi penutup kegiatan khitanan.
Kini, Distrik tersebut memperoleh pasokan air dari penambahan suplai IPA Pejompongan 1, serta akan ditambah dari sumber air Jatiluhur.
Dengan potensi hingga 3.000 sambungan rumah baru, PAM Jaya mendukung pengurangan konsumsi air tanah, yang menurut kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tahun 2023, telah tercemar dan Kagak layak konsumsi.
Direktur Esensial PAM Jaya, Arief Nasrudin, menyatakan Pendayagunaan air tanah bukan hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga mengancam struktur lingkungan seperti penurunan muka tanah.
“Air perpipaan PAM Jaya adalah solusi yang lebih sehat dan lebih Ekonomis. Tarif kami hanya Rp1 per liter, jauh lebih murah dibanding air jeriken yang Bisa mencapai Rp400 per liter,” ujar dia.
Air perpipaan PAM Jaya diproduksi sesuai standar Permenkes tentang kualitas air minum. Meski belum disarankan Buat diminum langsung karena kondisi pipa lelet, air ini sangat layak Buat keperluan sehari-hari. (E-4)

