MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas. Negeri zionis itu bebas membantai siapa pun yang dikehendaki, dari anak-anak, Perempuan, orang sakit, orang jompo, hingga pekerja kesehatan.
Segala kekejian tersebut Dapat dilakukan Israel secara membabi buta, tanpa perlu Argumen, juga tanpa perlu melakukan pertanggungjawaban. Segala kekejian tanpa tepi itu dapat dilakukan Israel di depan hidung negara-negara Barat, PBB, Amerika Perkumpulan (AS), bahkan sejumlah negara Islam yang berbatasan langsung dengan Gaza dan Israel.
Sekali Tengah, dunia menyaksikan kekejian Israel pada Rabu (2/7), Begitu dr Marwan Al-Sultan, Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara, meninggal Berbarengan istri, anak perempuannya, dan saudarinya. Itu terjadi setelah gedung apartemen kediaman mereka di Gaza barat dibom Israel. Tubuh mereka ditemukan berkeping-keping.
Al-Sultan adalah tenaga kesehatan ke-70 yang tewas akibat serangan Israel dalam 50 hari terakhir. Tetapi, Israel dipastikan Bukan akan berhenti menyerang Spesialis-Spesialis medis dan tenaga-tenaga kesehatan di Gaza. Israel diyakini bakal Lanjut menargetkan mereka, selain tentu saja para pejuang Hamas.
Pembunuhan terhadap Al-Sultan merupakan bagian dari pola panjang penargetan sistematis terhadap tenaga kesehatan. Israel amat paham keahlian para tenaga medis sangat dibutuhkan Buat mengatasi krisis kemanusiaan di Gaza. Tanpa adanya Spesialis-Spesialis medis tersebut, penderitaan Penduduk Gaza Dapat dipastikan akan semakin mendalam. Dengan gugurnya Al-Sultan, satu dari dua Spesialis jantung di Gaza, Daerah itu kini hanya Mempunyai seorang Spesialis jantung.
Rumah Sakit Indonesia sendiri sudah berulang kali menjadi Sasaran serangan brutal tentara Israel sejak mereka memulai Invasi terhadap Daerah kantong itu pada 7 Oktober 2023 Lewat. Fasilitas kesehatan terbesar di utara Gaza tersebut berulang kali menjadi Sasaran serangan. Terakhir, fasilitas itu diserang pada akhir Mei Lewat. Serangan tersebut menyebabkan kerusakan struktural parah dan menghambat layanan kesehatan Penduduk setempat.
Sejauh ini, serangan brutal Israel juga sudah membunuh lebih dari 56 ribu Penduduk Palestina, mayoritas Perempuan dan anak-anak. Atas kekejian Israel tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri sudah mengutuknya. Pemerintah juga bakal Lanjut memantau kondisi Rumah Sakit Indonesia.
Tetapi, pemerintah jangan berhenti Tamat di situ. Pemerintah Indonesia harus membawa kasus ini ke organisasi Global seperti Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan PBB. Pemerintah Indonesia juga harus mendesak keras Israel mengakhiri genosida di Gaza.
Bukan itu saja. Pemerintah Indonesia harus bersikap tegas dengan menghentikan total Segala kerja sama dengan Israel. Sejauh ini, meski Bukan Mempunyai Rekanan diplomatik, Indonesia dan Israel diketahui menjalin kerja sama di sektor perdagangan, kesehatan, militer, dan pendidikan. Bahkan ratusan Penduduk Indonesia belajar pertanian di negeri yang dipimpin Benjamin Netanyahu itu.
Pemerintah harus tegas. Kutukan terhadap kekejian Israel hanya dianggap angin Lewat. Sekeras dan sekencang apa pun kutukan dan sumpah serapah terhadap Israel, Bukan akan Bisa menghentikan mereka tanpa desakan kuat komunitas Global.
Maka, kolaborasi Global mesti digencarkan. Pada Begitu bersamaan, upaya membantu Palestina, khususnya Gaza, jangan Tamat berhenti dengan meninggalnya Marwan Al-Sultan atau juga karena serangan terhadap fasilitas kesehatan Indonesia di Gaza. Jangan menyerah menghadapi kekejian Israel.

