UEFA denda lima tim karena langgar FFP termasuk Barcelona dan Chelsea
Sepakbola
Editor: Calista Aziza
Sabtu, 05 Juli 2025 – 07:27 WIB
Liputanindo.id – UEFA secara Formal menjatuhkan Denda denda kepada lima klub ternama Eropa Yakni Chelsea, Barcelona, Lyon, Aston Villa, AS Roma, dan Lyon karena melanggar aturan Financial Fair Play (FFP) Demi periode keuangan 2023 dan 2024.
Pengumuman ini dirilis UEFA pada Jumat (4/7), dikutip di Jakarta, sebagai bagian dari upaya mereka Demi menegakkan regulasi keuangan yang lebih ketat di sepak bola Eropa.
Berdasarkan laporan situs Formal UEFA, berikut rincian denda yang dikenakan kepada masing-masing klub:
Chelsea didenda sebesar 20 juta euro (Sekeliling Rp381 miliar), dengan tambahan potensi denda bersyarat hingga 60 juta euro (Rp1,14 triliun) bila gagal memenuhi Sasaran keuangan di masa mendatang.
Lampau Barcelona didenda 15 juta euro (Sekeliling Rp285 miliar), setelah sebelumnya berhasil menegosiasikan pengurangan Denda dari potensi 60 juta.
Selanjutnya Lyon dihukum denda 12,5 juta euro (Sekeliling Rp238 miliar), dengan ancaman denda tambahan bila Enggak memenuhi Sasaran keuangan yang ditetapkan.
Setelah itu Eksis Aston Villa yang didenda 11 juta euro (Sekeliling Rp209 miliar), meskipun telah berupaya menghindari pelanggaran lebih berat dengan menjual tim Perempuan mereka.
Terakhir, AS Roma didenda tiga juta euro (Sekeliling Rp57 miliar), dengan klub ini berada di Rendah pengawasan ketat UEFA terkait kesepakatan penyelesaian yang telah ditandatangani sebelumnya.
Pelanggaran ini terutama terkait dengan aturan Squad Cost Ratio (SCR) UEFA, yang menetapkan batas rasio pengeluaran skuad sebesar 80 persen dari pendapatan klub Demi tahun 2024, yang akan diperketat menjadi 70 persen pada tahun 2025.
Chelsea dan Aston Villa, misalnya, dilaporkan melanggar batas ini setelah UEFA Enggak mengakui pendapatan dari penjualan aset seperti tim Perempuan kepada perusahaan terkait dan itu menjadi celah yang sebelumnya dimanfaatkan Demi mematuhi aturan Profitability and Sustainability Rules (PSR) Aliansi Inggris.
Barcelona, yang telah menghadapi masalah keuangan berkepanjangan, berhasil mengurangi potensi denda besar dengan bernegosiasi langsung dengan UEFA, memanfaatkan argumen bahwa status klub Punya suporter membatasi kemampuan mereka Demi meningkatkan keuntungan.
Tetapi, Pemenang Aliansi Spanyol 2024-2025 tersebut tetap harus mematuhi aturan keuangan yang ketat Demi menghindari Denda lebih lanjut.
Sementara itu, Lyon, yang tengah menghadapi masalah keuangan, dan AS Roma, yang berada di Rendah pengawasan ketat UEFA sejak 2022, juga Enggak luput dari Denda.
AS Roma diharuskan mencatatkan keuntungan modal tertentu Demi menghindari Restriksi transfer lebih lanjut.
UEFA menyatakan bahwa kelima klub telah menyetujui kesepakatan penyelesaian yang mencakup periode pemantauan selama dua hingga empat tahun, dengan ancaman Denda tambahan termasuk Restriksi pendaftaran pemain Demi kompetisi Eropa bila Sasaran keuangan Enggak tercapai.
Langkah UEFA ini menunjukkan komitmen mereka Demi menegakkan disiplin keuangan di antara klub-klub Eropa.
Sumber : Antara

