Transformasi Minat dan Perilaku Masyarakat terhadap Investasi Emas di Era Digitalisasi dan Ketidakpastian Mendunia

Transformasi Minat dan Perilaku Masyarakat terhadap Investasi Emas di Era Digitalisasi dan Ketidakpastian Global
Ilustrasi(MI/HO)

INVESTASI emas semakin menjadi pilihan menarik bagi masyarakat Indonesia sebagai instrumen investasi yang dinilai Terjamin dan menguntungkan, Bagus dalam bentuk fisik maupun digital. 

Emas dikenal sebagai safe-haven yang Pandai menjaga nilai kekayaan di tengah ketidakpastian ekonomi dan laju inflasi. Tetapi, perilaku masyarakat dalam berinvestasi emas sangat Variasi, dipengaruhi oleh berbagai Unsur internal maupun eksternal. 

Pengetahuan Biasa yang dimiliki masyarakat Mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi emas. Semakin tinggi pemahaman seseorang mengenai investasi emas, semakin besar minat mereka Kepada berinvestasi (Hidayat et al., 2019).

Pascalebaran Idul Fitri 1446 H, yang bersamaan dengan guncangan dari pengumuman tarif Presiden Trump di awal April 2025, terjadi peningkatan signifikan dalam transaksi pembelian emas. 

Banyak toko emas di kawasan perkotaan utamanya mengaku kehabisan stok, terutama Kepada varian logam mulia dalam ukuran kecil hingga menengah. Momen pasca idul fitri yang ditopang Lagi dimilikinya likuiditas oleh masyarakat dijadikan momen Pas berinvestasi di tengah ketidakpastian.

Permintaan Emas di Mendunia dan Nasional setelah Meningkatnya Ketidakpastian Mendunia Pasca Meningkatnya Tensi Perang Dagang dan Penerapan Tarif Resiprokal AS

Sentimen geopolitik sangat mempengaruhi pergerakan harga emas. Pada Maret-April 2025 ini gejolak pasar modal seperti roller coaster akibat keputusan Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump menerapkan tarif resiprokal Mendunia yang memicu perang dagang 2.0 yang mulai berlaku pada 2 April. 

Tarif rata-rata melonjak dari 3% menjadi 25%, kemudian ditambah Tengah tarif resiprokal yang tinggi, tertinggi dalam 100 tahun terakhir. Akibatnya pasar saham Mendunia rontok dan investor kembali memburu emas. Dalam waktu singkat, harga emas mencetak rekor baru, nyaris menyentuh harga Rp2 juta per gram.

Goldman Sachs dan tim Analis Bareksa mengerek proyeksi mereka atas harga emas akhir tahun 2025, dari awalnya US$2.900-3.100 per troy ounce, direvisi naik menjadi US$3.300-3.950 per troy ounce pada April 2025 Lampau. 

Berdasarkan data World Gold Council, harga emas Mendunia mencapai rekor tertinggi US$3.433 per troy ounce pada akhir April 2025, didorong oleh aksi beli besar-besaran bank sentral dan kekhawatiran ekonomi Mendunia. 

Kekhawatiran ini mencerminkan adanya peningkatan risiko terhadap stabilitas ekonomi dunia akibat konflik geopolitik, ancaman resesi, inflasi tinggi, dan ketidakstabilan pasar keuangan. 

Ketidakpastian tersebut mendorong investor dan bank sentral Kepada mencari aset Terjamin seperti emas sebagai lindung nilai (safe-haven) terhadap gejolak ekonomi dan moneter Mendunia. 

Selain itu, gejolak harga emas turut didorong oleh peningkatan Biaya yang masuk ke ETF emas karena adanya kekhawatiran resesi Mendunia. Analisis Bareksa pada April 2025 Lampau menyatakan apabila terjadi skenario resesi, maka harga emas Pandai naik hingga US$3.880 per troy ounce, sebaliknya Apabila skenario ekonomi menguat harga emas Pandai terkoreksi ke US$3.550 per troy ounce. 

Presiden Trump menegaskan bahwa langkah ini merupakan deklarasi kemerdekaan ekonomi Amerika dari praktik perdagangan yang dianggap merugikan. 

Dalam pidatonya di Gedung Putih, Trump mengklaim bahwa negara-negara asing selama ini mengenakan tarif besar, memanipulasi mata Duit, dan mencuri kekayaan intelektual AS. 

Kenaikan harga emas ini menjadi sinyal kuat bahwa investor tengah mencari aset Terjamin di tengah gejolak pasar. Lonjakan harga emas juga didukung oleh pelemahan dolar AS dan penurunan imbal hasil US Treasury. 

Perilaku Masyarakat dalam Investasi Emas Sesuai Dinamika Teknologi

Secara keseluruhan, perilaku masyarakat Indonesia dalam investasi emas Lanjut berkembang mengikuti dinamika teknologi dan literasi keuangan. 

Masyarakat yang semakin melek investasi cenderung lebih adaptif terhadap format digital, sementara edukasi yang berkelanjutan diharapkan Pandai mengubah mindset Lamban bahwa investasi emas hanya cocok bagi kalangan tertentu. Dengan mengkombinasikan literasi keuangan yang lebih Bagus, penetrasi teknologi digital yang luas, serta promosi yang efektif dari platform e-commerce, perilaku investasi emas masyarakat Indonesia – Bagus dalam bentuk fisik maupun digital – diperkirakan akan Lanjut berkembang sebagai bagian dari strategi pengelolaan keuangan masa depan yang Terjamin, cerdas, dan inklusif. 

Cek Artikel:  Syirik Sosial Pelaku Korupsi

Lebih lanjut, Laporan “Gold Jewelry – Mendunia Strategic Business Report” memperkirakan bahwa pasar perhiasan emas Mendunia, yang bernilai Sekeliling US$206,6 miliar pada tahun 2023, akan mencapai US$304,2 miliar pada tahun 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,7% selama periode tersebut. 

Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa Unsur Penting. Pertama, peningkatan pendapatan dan pertumbuhan kelas menengah di pasar berkembang seperti China, India, dan Asia Tenggara telah meningkatkan permintaan Kepada perhiasan emas, terutama Kepada item tradisional seperti set pernikahan dan perhiasan festival yang Mempunyai Maksud budaya yang besar.

Kedua, adopsi saluran digital yang semakin meningkat mengubah Langkah konsumen berinteraksi dengan merek perhiasan emas. Platform e-commerce, teknologi coba perhiasan virtual, dan alat augmented reality memudahkan konsumen Kepada menjelajahi koleksi, menyesuaikan desain, dan membeli perhiasan secara online. 

Perubahan digital ini semakin dipercepat oleh pandemi covid-19, yang mendorong banyak pengecer perhiasan tradisional Kepada meningkatkan kehadiran di platform online bagi mereka. 

Unsur ketiga, tren menuju perhiasan yang dipersonalisasi dan dapat disesuaikan mendorong pertumbuhan, karena konsumen mencari item yang mencerminkan selera dan identitas individu mereka. 

Selain itu, praktik etis dan berkelanjutan memainkan peran Krusial dalam membentuk pilihan konsumen. Merek perhiasan emas yang menekankan sumber yang bertanggung jawab, penggunaan emas Sirkulasi ulang, dan transparansi dalam rantai pasokan emas Mau menarik segmen konsumen yang semakin Acuh lingkungan, terutama di pasar negara-negara maju. 

Terakhir, nilai Kekal emas sebagai aset safe-haven berkontribusi pada Perluasan pasar. Selama periode volatilitas ekonomi, konsumen dan investor beralih ke perhiasan emas sebagai penyimpan nilai  Membikin permintaan meningkat. 

Unsur-Unsur ini secara kolektif mendorong pertumbuhan pasar perhiasan emas, memastikan bahwa ia tetap menjadi segmen yang kuat dan Tangkas dalam industri barang mewah.

Berbagai Riset dan Studi Kasus Mengenai Perilaku Masyarakat dalam Menabung Emas

Rahma (2021) menjelaskan bahwa seperti di Kabupaten Jombang, minat masyarakat terhadap investasi emas Lagi relatif rendah, yang berakar dari pola pikir yang keliru mengenai investasi emas. 

Sebagian masyarakat Lagi menganggap investasi emas sebagai simpanan jangka panjang yang berisiko tinggi, penuh ketidakpastian, serta memerlukan pemahaman dan Mekanisme yang rumit. 

Hal ini menyebabkan perilaku masyarakat cenderung memilih menyimpan emas dalam bentuk perhiasan, bukan sebagai instrumen investasi emas murni (emas batangan). Pola pikir semacam ini sangat dipengaruhi oleh tingkat literasi keuangan yang Lagi terbatas, terutama di kalangan masyarakat berpendidikan rendah. 

Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat investasi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin besar kemungkinan mereka memahami pentingnya investasi emas (Azizah, 2016).

Penelitian kuantitatif yang dilakukan terhadap masyarakat Jombang menunjukkan bahwa pengetahuan Biasa tentang investasi emas dan tingkat pendidikan merupakan Unsur yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku masyarakat dalam berinvestasi emas. 

Masyarakat yang Mempunyai pemahaman lebih Bagus tentang manfaat emas sebagai pelindung nilai (hedging) dan kestabilan harganya cenderung menunjukkan perilaku yang lebih proaktif Kepada berinvestasi emas, Bagus fisik maupun digital. 

Rahma (2021) Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin besar pula kesadaran dan dorongan Kepada mengalokasikan sebagian asetnya ke dalam bentuk emas sebagai diversifikasi portofolio.

Di sisi lain, persepsi mengenai Pendapatan Tak berpengaruh signifikan terhadap perilaku investasi emas masyarakat Jombang. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan berinvestasi emas Tak selalu berkaitan dengan besarnya pendapatan, melainkan lebih dipengaruhi oleh kesadaran dan pola pikir mengenai pentingnya aset safe haven sehingga persepsi Pendapatan Tak berpengaruh signifikan terhadap minat investasi emas. 

Masyarakat cenderung menggunakan penghasilannya Kepada keperluan lain daripada berinvestasi dalam emas (Nopirin, 1994). Dengan kata lain, investasi emas Tak Tengah dipandang sebagai privilege kalangan ekonomi menengah ke atas saja, tetapi dapat diakses oleh masyarakat dengan berbagai latar belakang ekonomi (Rahma, 2021).

Kusmawati (2011) menyebutkan bahwa minat investasi muncul dari keingintahuan seseorang terhadap keuntungan dan risiko suatu investasi. 

Cek Artikel:  Cerminan Pendidikan Inklusif Mencegah Cek Nihil Kebijakan di Dunia Kerja

Yani (2017) menekankan bahwa Unsur psikologis dan pengetahuan seseorang berpengaruh terhadap keputusan investasi emas. Perilaku masyarakat dalam berinvestasi emas juga mengalami transformasi seiring dengan berkembangnya teknologi digital dan platform e-commerce. 

Salah satu fenomena menarik adalah meningkatnya popularitas investasi emas digital, terutama melalui platform Tokopedia Emas yang bermitra dengan Pegadaian dan Kesempatan. 

Sejak diluncurkan pada 2018, fitur ini berhasil menarik perhatian masyarakat, khususnya kalangan muda yang menginginkan kemudahan investasi berbasis teknologi. 

Penelitian tentang perilaku konsumen menunjukkan bahwa Unsur psikologis menjadi Unsur paling dominan yang membentuk perilaku masyarakat dalam memilih investasi emas digital di platform digital (Jogiyanto, 2003) menyebutkan bahwa emas Mempunyai Ciri zero inflation yang membuatnya kebal terhadap inflasi. 

Schiffman & Kanuk (2008) menjelaskan bahwa perilaku konsumen dalam mencari, membeli, dan mengevaluasi produk dipengaruhi oleh Unsur psikologis dan sosial. Tokopedia merupakan e-commerce terpopuler di Indonesia dengan 147,8 juta pengunjung bulanan pada kuartal II 2021, mengalahkan Shopee dan Bukalapak (Databoks, 2021). 

Masyarakat cenderung terdorong Kepada berinvestasi karena persepsi bahwa investasi emas digital mudah dilakukan, praktis, Terjamin, serta didukung oleh platform terpercaya seperti Tokopedia dan Pegadaian. Unsur psikologis ini mencakup kenyamanan transaksi online, rasa Terjamin menyimpan emas dalam bentuk digital, serta kepercayaan terhadap sistem keamanan dan regulasi yang berlaku. 

Selain Unsur psikologis, Unsur budaya juga mempengaruhi perilaku investasi masyarakat, terutama di Indonesia yang sejak Lamban mengenal emas sebagai simbol kekayaan, warisan, dan lindung nilai di masa depan. 

Budaya menabung emas yang telah Lamban tertanam mendorong masyarakat Kepada beradaptasi dengan format digital yang lebih modern. Tetapi, Unsur sosial, seperti pengaruh keluarga dan Kawan, serta Unsur pribadi yang mencakup latar belakang ekonomi dan gaya hidup, Mempunyai pengaruh yang relatif kecil terhadap keputusan berinvestasi emas digital.  (Indrawati, 2023)

Menurut penelitian Indrawati (2023), perilaku investasi emas digital juga dipengaruhi oleh strategi promosi dan kemudahan akses yang ditawarkan oleh platform online. 

Promo cashback, kemudahan pembelian mulai dari nominal Rp5.000, serta laporan perkembangan emas yang dikirim secara berkala mendorong perilaku investasi rutin dan berkelanjutan di kalangan konsumen. 

Hal ini menunjukkan bahwa perilaku investasi emas Tak Tengah bersifat sporadis, melainkan menjadi bagian dari kebiasaan keuangan yang lebih terencana.

Tetapi demikian, perilaku masyarakat juga dipengaruhi oleh beberapa tantangan dalam investasi emas digital seperti persentase spread harga, serta keterbatasan sistem yang Tak mendukung cross-platform trading, membatasi fleksibilitas investor dalam memilih platform jual kembali yang lebih menguntungkan. 

Pola Preferensi terkait Produk Emas di Kalangan Milenial dan Gen-Z

Selain itu, bahwa industri perhiasan emas mengalami transformasi yang dipengaruhi oleh preferensi konsumen yang berubah, pilihan gaya hidup, dan sensitivitas desain yang berkembang. 

Salah satu pergeseran paling signifikan adalah preferensi yang semakin besar Kepada desain ringan dan minimalis di kalangan konsumen muda. Pembeli milenial dan Gen Z mendorong permintaan Kepada perhiasan emas yang lebih serbaguna dan sederhana, mencerminkan pergeseran dari tampilan kekayaan yang mencolok ke kemewahan sehari-hari yang lebih halus. 

Tren ini telah menyebabkan lonjakan permintaan Kepada cincin tumpuk yang ramping, kalung halus, dan item perhiasan yang dipersonalisasi yang dapat dilapisi atau dipakai sendiri, menawarkan fleksibilitas dan gaya maksimal. 

Selain itu, Terdapat minat yang diperbarui pada perhiasan warisan dan vintage, didorong oleh keinginan Kepada keunikan dan daya tarik barang-barang buatan tangan yang Kekal. 

Perhiasan emas vintage, Bagus yang diwariskan melalui keluarga atau diperoleh dari toko emas Tertentu, menawarkan rasa sejarah dan eksklusivitas yang Tak dapat ditiru oleh barang-barang produksi massal. 

Pada Begitu yang sama, digitalisasi Mempunyai Dampak mendalam pada bagaimana perhiasan emas dipasarkan dan dijual. Munculnya platform e-commerce, alat coba virtual, dan pemasaran media sosial telah mendemokratisasi akses ke perhiasan emas berkualitas tinggi, memungkinkan bahkan desainer kecil dan independen Kepada menjangkau audiens Mendunia.

Perubahan perilaku investasi emas di Indonesia terlihat Terang dalam beberapa kasus Konkret, seperti pada program Tabungan Emas Pegadaian. Program ini menjadi salah satu pelopor investasi emas mikro di Indonesia yang memperkenalkan konsep menabung emas mulai dari 0,01 gram, menjadikannya lebih inklusif bagi masyarakat kelas menengah ke Dasar. 

Cek Artikel:  Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya

Dengan kampanye edukasi yang gencar dan kemudahan akses melalui aplikasi Pegadaian Digital Service (PDS), jumlah nasabah Tabungan Emas Pegadaian ketika pembukaan PDS berjumlah Sekeliling 700 ribu nasabah. 

Hingga Mei 2025, jumlah nasabah Lanjut mengalami peningkatan mencapai 3.7 juta nasabah. Sementara itu, total transaksi tabungan emas tercatat sebesar 13.479.457 gram per 15 Juni 2025.

Kinerja Pertumbuhan Nasabah Tabungan Emas Pegadaian



 

Sumber : Pegadaian (2025)

Kasus menarik juga terjadi pada komunitas-komunitas literasi keuangan pada berbagai platform online, yang aktif memberikan edukasi mengenai pentingnya emas sebagai diversifikasi portofolio. Melalui webinar dan kampanye media sosial, komunitas-komunitas ini berhasil mendorong perilaku positif, di mana semakin banyak masyarakat muda yang mengalokasikan sebagian penghasilannya Kepada membeli emas, Bagus secara fisik maupun digital.

Perilaku investasi emas digital juga dipengaruhi oleh strategi promosi dan kemudahan akses yang ditawarkan oleh platform. Promo cashback, fleksibilitas cicilan, dan laporan perkembangan emas yang dikirim secara berkala mendorong konsumen Kepada melakukan investasi secara rutin dan berkelanjutan. 

Hal ini menunjukkan bahwa perilaku investasi emas Tak Tengah bersifat sporadis, melainkan mulai menjadi kebiasaan keuangan yang terencana.

Secara keseluruhan, perilaku masyarakat Indonesia dalam investasi emas Lanjut berkembang mengikuti dinamika teknologi dan literasi keuangan. 

Studi kasus di Pegadaian dan Tokopedia menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbuka terhadap investasi emas, terutama dalam format digital yang lebih mudah dan terjangkau. 

Dengan Penemuan teknologi diproyeksikan akan semakin positif, menjadikan emas sebagai instrumen investasi yang relevan bagi seluruh kalangan, dari pedesaan hingga perkotaan, dari generasi Sepuh hingga milenial dan Gen Z.

Pegadaian Sebagai Bank Bullion Lanjut Beradaptasi dalam Memenuhi Kebutuhan dan Preferensi Konsumen Produk Emas 

Pascalebaran, Pegadaian melalui anak usahanya, PT Pegadaian Galeri Dua Empat (Galeri 24) juga mendapatkan naiknya permintaan terhadap emas yang dijual.  

Euforia berburu emas juga merata terjadi di seluruh outlet Galeri 24 di seluruh Indonesia. Rata-rata Emas Galeri 24 yang diburu masyarakat 75 persen adalah emas batangan denominasi 5 gram Tamat dengan 100 gram emas batangan dan 25 persen emas perhiasan. Hal ini menunjukan bahwa emas selalu menjadi produk investasi favorit masyarakat dari masa ke masa,

Tren naiknya permintaan masyarakat ini sebenarnya telah terjadi sebelum lebaran di April 2025, seiring dengan status Pegadaian sebagai salah satu bank bullion/bank emas pertama di Indonesia. 

Pegadaian sebagai bank emas, telah mencatat adanya tren pertumbuhan yang cukup tajam dalam transaksi emas digital jelang akhir April 2025. Apabila dibandingkan dengan rata-rata transaksi harian yang sebelumnya berada di kisaran Rp380 miliar, Begitu ini nilainya telah mencapai Sekeliling Rp1,5 triliun. 

Selama April 2025 ini, transaksi Tabungan Emas Pegadaian mengalami peningkatan hingga 4 kali lipat. Dengan adanya ketidakpastian Mendunia yang semakin tinggi dan kebutuhan akan safe-haven asset dan meningkatnya kesadaran masyarakat terkait emas sebagai hedging dari kondisi ketidakpastian, maka diprediksikan permintaan terhadap produk Pegadaian terkait emas akan semakin meningkat ke depannya.

Bagi masyarakat yang Mau Mempunyai atau menambah portofolio investasi emas, PT Pegadaian juga Mempunyai produk investasi berbasis emas yang dapat dimiliki dengan mudah, Segera dan Terjamin seperti Cicil Emas dan Tabungan Emas Pegadaian, bahkan kini Pegadaian juga menawarkan Deposito Emas yang tengah menjadi primadona layanan Bank Emas Pegadaian. 

Sebagai perusahaan jasa keuangan yang dekat dengan masyarakat, Pegadaian berkomitmen Kepada membantu memberikan Variasi solusi finansial yang bermanfaat bagi masyarakat. 

Selain itu, Pegadaian juga mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan sejak Awal, Kepada menyongsong masa depan yang lebih Bagus dalam upaya meng-EMAS-kan Indonesia dan juga mendukung program hilirisasi minerba (emas) sebagai bagian dari Asta Cita Kepada mencapai Indonesia Emas 2045.

 

Mungkin Anda Menyukai