TIMESINDONESIA, KEDIRI – Fisioterapis Mempunyai peran Krusial dalam proses pemulihan seseorang yang baru mengalami cidera ataupun menjalani proses operasi. Belakangan peran fisioterapis di tengah masyarakat makin bertambah.
Kagak hanya Kepada pemulihan dan di dunia olahraga profesional, kehadiran seorang Spesialis fisioterapi tapi juga membantu masyarakat tetap sehat. Hal tersebut seperti yang ditegaskan Rektor Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata (IIK Bhakta) Prof. Dr. Apt. Muhamad Zainuddin.
“Fisioterapi bukan hanya tentang memulihkan pasien yang sakit, tapi juga tentang menjaga masyarakat tetap sehat dan aktif sepanjang hidup mereka,” Terang Prof Zainuddin, Jumat, (02/05/2024).
Akan tetapi dengan meningkatnya peran fisioterapis, jumlah tenaga kesehatan di bidang fisioterapi Lagi minim. Menurut data Ikatan Fisioterapis Indonesia (IFI), per Juli 2024 jumlah fisioterapis terdaftar baru mencapai 16.527 orang.
Sementara, jumlah ideal yang dibutuhkan hingga 2025 diperkirakan mencapai 35.000 hingga 40.000 fisioterapis. Artinya, Indonesia Lagi kekurangan Sekeliling 18.500 hingga 23.500 fisioterapis Kepada memenuhi standar tersebut.
Fisioterapis sendiri Kagak hanya Dapat bekerja di rumah sakit, tapi juga Dapat menjadi konsultan kebugaran, terapis olahraga, atau pelopor gaya hidup sehat di komunitas.
Menjawab tantangan kebutuhan fisioterapis, IIK Bhakta baru saja membuka Prodi S1 Fisioterapi.
Prodi ini berfokus pada dua cabang Penting yang sangat relevan dengan kebutuhan masa kini, Yakni Fisioterapi Neuromusculoskeletal dan Wellness.
Keduanya Mempunyai Ciri khas dan manfaat tersendiri. Fisioterapi Neuromusculoskeletal menitikberatkan pada pemulihan gangguan pada otot, tulang, dan sistem saraf, seperti nyeri sendi, saraf kejepit, skoliosis, cedera olahraga, hingga stroke.
Sedangkan, Fisioterapi Wellness lebih pada pada pencegahan, peningkatan kebugaran, perbaikan postur dan kualitas hidup, serta edukasi gaya hidup sehat Kepada Sekalian Grup usia.
“Kami mengajarkan pendekatan holistik dalam menganalisis, mendiagnosis, dan merehabilitasi pasien, sehingga lulusan dapat memberikan solusi efektif dan personal dengan keahlian di bidang Neuromusculoskeletal dan Wellness yang akan membantu membangun Indonesia Emas,” tambah Kaprodi S1 Fisioterapi IIK Bhakta Whida Rahmawati, SST.FT., M.
Whida juga menuturkan, fisioterapi merupakan ilmu yang Istimewa, penggabungan antara ilmu pengetahuan dan seni dalam mempelajari gerakan tubuh Sosok dengan memberikan rehabilitasi yang Benar.
Prodi ke-23 di IIK Bhakta tersebut jugadidampingi oleh dosen dan praktisi berpengalaman dari berbagai bidang, dari neurologi, ortopedi, hingga fisioterapi komunitas. (*)

