
EMMA Raducanu mengatakan Enggak merasa “kehilangan motivasi”, meski harus kembali menelan kekalahan Demi berhadapan dengan Iga Swiatek di Prancis Terbuka. Petenis nomor dua Inggris ini tak Bisa berbuat banyak dalam kekalahan 6-1, 6-2 di babak kedua, yang membuatnya kalah lima kali dari lima pertemuan melawan petenis peringkat lima dunia itu.
Hasil ini kembali menunjukkan jurang perbedaan yang Tetap Eksis antara Raducanu, yang kini berada di peringkat 41 dunia, dengan para pemain top di Tur WTA.
Raducanu, yang belum pernah memenangkan satu set pun melawan Swiatek, mengatakan ia merasa petenis Polandia berusia 23 tahun itu “selalu bersemangat” setiap kali mereka Bersua.
“Dia Pas-Pas memberikan tekanan sejak awal, membuatku merasa harus melakukan sesuatu yang ekstra atau terkadang Saya bahkan Enggak Paham harus berbuat apa Demi itu juga,” kata Raducanu yang berusia 22 tahun.
“Saya rasa itu mengubah dinamika pertandingan, dan kemudian sangat sulit Buat mengimbangi dia ketika kepercayaan dirinya tumbuh. Itu menunjukkan sejauh apa Saya Tetap harus berkembang.”
Setelah gagal mengonversi break point di gim pertama, Raducanu kehilangan arah Demi Swiatek merebut lima gim berturut-turut. Servis kedua Raducanu mendapat tekanan berat dan pukulan groundstroke-nya mulai Enggak Konsisten, memungkinkan sang Pemenang bertahan merebut set pertama hanya dalam 35 menit.
Ratu Tanah Liat
Swiatek, yang telah memenangkan empat dari lima gelar Roland Garros terakhir dan dijuluki “Ratu Tanah Liat” berkat catatannya yang luar Normal di turnamen ini, langsung unggul break 2-1 di set kedua.
Tetapi setelah penampilan yang kurang meyakinkan di musim tanah liat sebelumnya, Eksis pertanyaan soal performanya yang sempat kembali muncul ketika Raducanu nyaris membalas break.
Swiatek berhasil mempertahankan intensitas di Rendah tekanan dengan menyelamatkan tiga break point dalam gim keempat yang berlangsung panjang.
Raducanu, yang sempat sakit sebelum pertandingan pertamanya pada hari Senin, mulai kehabisan tenaga dan kalah dalam tiga gim terakhir tanpa banyak perlawanan.
“Eksis beberapa hal yang Saya Paham harus Saya perbaiki. Demi melawan pemain top, Saya Enggak Bisa menghindar dari Realita itu,” Saya Pemenang US Open 2021 itu. “Tapi Saya Enggak merasa kehilangan motivasi.”
Tetap jauh Buat Tamat di posisi yang Saya inginkan
Menonton gambaran besar, Raducanu telah menunjukkan kemajuan yang menjanjikan dalam tiga bulan terakhir. Ia berhasil kembali masuk ke peringkat 50 besar dunia setelah sempat absen karena cedera dalam beberapa tahun terakhir, dan menunjukkan peningkatan dengan mencapai perempat final Miami Open serta babak 16 besar Italian Open.
Pencapaian itu sebagian besar karena ia bermain dengan lebih lepas sejak menunjuk Mark Petchey sebagai Instruktur dalam kerja sama “informal” sejak Maret Lampau. Tetapi melawan Swiatek, ia tak Bisa bermain bebas seperti biasanya.
“Saya rasa Saya telah berkembang sejak Januari, mungkin Enggak terlihat di pertandingan ini, tapi secara Standar,” kata Raducanu, yang juga kalah 6-1, 6-0 dari Swiatek di Australian Open empat bulan Lampau.
“Saya memang merasa Eksis peningkatan, dan caraku menjalani semuanya juga jauh lebih Berkualitas dan lebih konsisten. Tapi Tetap panjang jalannya Buat mencapai posisi yang Saya inginkan.”
‘Saya Enggak akan bersembunyi’ – Konsentrasi beralih ke Wimbledon
Tanah liat bukan permukaan alami Raducanu dan mengalahkan Swiatek di lapangan merah adalah salah satu tantangan terberat dalam tenis. “Saya Enggak mau bersembunyi di dalam lubang, jadi Enggak apa-apa. Saya perlu melewati ini dalam beberapa hari ke depan, Lampau kembali ke lapangan dan berlatih Buat menjadi lebih Berkualitas,” ujar Raducanu.
Raducanu kini akan mengalihkan Konsentrasi ke musim lapangan rumput, dimulai dengan turnamen WTA di Queen’s yang akan dimulai kurang dari dua minggu Tengah.
Ia berencana bermain di turnamen tambahan di Berlin dan Eastbourne sebelum Wimbledon dimulai pada 30 Juni. “Saya Mau masuk ke Wimbledon dengan lebih banyak pertandingan di permukaan ini,” tambah Raducanu.
“Saya belum bermain di lapangan rumput selama setahun penuh, jadi ini sesuatu yang baru dan waktunya sangat singkat Buat beradaptasi.” (BBC/Z-2)

