Gebyar Budaya, Husain Alting Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya

Gebyar Budaya, Husain Alting Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya
Cagub Maluku Utara Husain Alting Sjah (tengah) ikut meriahkan acara Gebyar Budaya .(Ist)

RIBUAN orang dari berbagai penjuru Maluku Utara memenuhi jalan-jalan menuju Rumah Adat Hibualamo, tempat berlangsungnya acara Gebyar Budaya yang digelar oleh Canga Muda, yang menghadirkan Sultan Tidore, Husain Alting Sjah.

Jalanan yang biasanya tenang berubah menjadi lautan Mahluk yang penuh pancaran senyuman dan semangat di Persona mereka yang hadir, semata-mata Buat menyaksikan perhelatan budaya yang megah ini dengan kehadiran Sultan Husain, calon pemimpin ideal Buat Maluku Utara.

Husain Alting disambut dengan tarian Cakalele, tarian perang khas Maluku Utara yang memancarkan keberanian, kehormatan, dan semangat juang masyarakat Maluku Utara. Setelah tarian itu, Sultan diarahkan menuju Mimbar Primer dengan iringan Tarian Denge, sebuah tarian adat yang melambangkan rasa syukur dan penghormatan kepada tamu Akbar.

Cek Artikel:  Respon Soal Imajinasi RK, Pramono Pemimpin Harus Berani Mengambil Keputusan

Kemudian, prosesi Jokokaha atau cuci kaki Sultan dilakukan. Prosesi ini Mempunyai Arti simbolis sebagai ucapan selamat datang kepada Sultan Tidore dan menunjukkan kesucian, penghormatan, serta penerimaan yang hangat dari masyarakat Halmahera Utara. Air yang digunakan dalam Jokokaha dipersembahkan sebagai simbol doa dan Asa Buat kebersihan hati serta keberkahan dalam setiap langkah Sultan.

Dalam orasinya, Husain Alting menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas antusiasme masyarakat dalam memeriahkan Gebyar Budaya. Ia mengungkapkan kebanggaannya terhadap masyarakat Maluku Utara yang tetap menjaga warisan budaya para leluhur.

“Saya sangat bangga Menyaksikan semangat dan antusiasme kita Segala yang Terdapat di sini. Ini membuktikan bahwa budaya kita Lagi hidup dan Lanjut menguat. Jangan pernah lelah Buat Lanjut menjaga keragaman dan kedamaian di bumi Hibualamo ini, karena tempat ini adalah percontohan yang kuat dalam menjaga warisan para leluhur Buat kedamaian di Maluku Utara sendiri,” kata Sultan, Sabtu (16/11).

Cek Artikel:  Quick Count Pilkada 2024 Bunyi Pramono-Rano Tembus 50,12 Persen

Sultan merefleksikan kebudayaan Maluku Utara yang seiring waktu menurutnya semakin terkikis. “Mari Serempak-sama menjaga dan melestarikan kebudayaan, nilai-nilai luhur, dan warisan leluhur yang telah membentuk identitas kita sebagai orang Maluku Utara.“

Calon Gubernur Maluku Utara ini pun tetap memprioritaskan perdamaian di atas segalanya. Dia mengimbau masyarakat Buat menjaga ketertiban, keamanan, dan kedamaian. Menurutnya, kedamaian lebih Krusial daripada ambisi Buat menang dalam politik.

“Pilkada ini hanya berlangsung beberapa bulan atau bahkan hari, tetapi silaturahmi Mempunyai waktu yang panjang. Persaudaraan dan keluarga jauh lebih Krusial,” tandasnya. (J-2)

Mungkin Anda Menyukai