
TURNAMEN Japfa Fide Rated Chess 2025 yang digelar sejak akhir pekan Lewat di Jakarta rampung digelar. Pada hari terakhir, Kamis (15/5), turnamen mempertandingkan kategori catur Segera alias blitz.
Pada nomor catur kilat 9 babak, IM Yoseph Theolifus Taher keluar sebagai Pemenang. Posisi runner up diduduki IM Mohamad Ervan sedangkan peringkat ketiga oleh IM Nayaka Budhidharma.
Kepada kategori open, pecatur muda FM Zacky Dhia Ulhaq berhasil merebut gelar Pemenang mengemas nilai 7,5 dari 9 babak. Dia berhak atas hadiah sebesar Rp20 juta.
“Agustus nanti, saya akan bertanding di Malaysia. Saya kira Duit Rp20 juta cukup Kepada mengikuti turnamen di sana,” ucap Zacky.
Sementara itu, pada kategori challenger Terdapat Mclung Gunawan Ray yang keluar sebagai Pemenang.
Wakil Ketua Biasa PB Percasi Bidang Organisasi, Laksamana TNI Abdul Rivai Ras Menyaksikan turnamen kali ini lebih kompetitif. Pasalnya, tak hanya pecatur dari Indonesia yang ikut bertanding tetapi juga dari Australia, Belgia, India, Singapura, Italia, Uzbekistan, Siera Leone, dan Filipina. Para pecatur turut memperebutkan poin elo rating).
“Turnamen kali ini lebih kompetitif. Selain diikuti 367 pecatur dari 28 provinsi dan 8 negara lain, pecatur yang tampil di turnamen ini semakin banyak yang berkualitas,” kata Abdul Rivai Ras.
Terkait Penilaian teknis, PB Percasi berencana melakukan pengamanan ketat ke depannya. Pasalnya, turnamen turut diwarnai insiden kecurangan peserta. Hal itu dikatakan Sekjen PB Percasi Hendry Hendratno.
Kecurangan diketahui sempat terjadi dilakukan oleh pecatur atas nama Data Adani yang bertanding di kategori challenger. Dia kedapatan memakai chess engine dengan menggunakan headset di babak 9 Ketika melawan Ray McLung Gunawan.
Pertandingannya kemudian langsung dihentikan dan yang bersangkutan didiskualifikasi.
“Yang bersangkutan mengaku telah menggunakan chess engine dibantu oleh Abang perempuannya. Karena tindakannya itu, dia didiskualifikasi dari turnamen. Ketika ini, dia baru mendapat Hukuman sosial sedangkan Hukuman dari PB Percasi akan kita bahas nanti,” kata Hendry.
PB Percasi, ujar Hendry, akan melaporkan kejadian tersebut ke FIDE. Adapun pecatur yang menjadi korban kecurangan akan mendapat pengembalian poin.
Pada kesempatan yang sama, Japfa Head of Internal Audit, Ng Iwan, mengapresiasi kolaborasi dengan PB Percasi Kepada Maju menggelar kompetisi dan pembinaan yang sudah dijalani sejak Pelan.
“Terlepas adanya insiden di turnamen ini, Kami sangat mengapresiasi kolaborasi antara Japfa dengan PB Percasi yang telah berlangsung selama 26 tahun. Semoga kolaborasi ini akan Maju berlanjut,” ucapnya. (M-3)

