Pilgub Jateng Jadi Arena Pertarungan Mesin PDIP vs Jokowi

Pilgub Jateng Jadi Arena Pertarungan Mesin PDIP vs Jokowi
Kekasih calon Gubernur Jawa Tengah dan calon Wakil Gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin.(Dok. Antara)

PENELITI Penting Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai gencarnya kampanye mesin partai politik dan endorsement atau dukungan tokoh politik seperti Jokowi dan PDIP akan menjadi penentu pada Pilgub Jawa Tengah.

Burhanuddin menjelaskan loyalitas Kaum kepada pilihan partai politik di Indonesia hanya 12%. Ia mengatakan mayoritas masyarakat lebih Menonton ketokohan atau figur seseorang.

Ia mengatakan Presiden ke-7 Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto akan memberikan Akibat signifikan setelah memberikan dukungan pada Kekasih calon gubernur Jateng Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Ia mengatakan Jokowi Mempunyai tingkat kepuasan atau approval rating dari masyarakat sebesar 84%. Sedangkan Prabowo Mempunyai approval rating sebesar 75%.

Cek Artikel:  Presiden Prabowo Subianto Mencoblos Pilkada 2024 di Babakanmadang

“Memang pak Jokowi Tetap menjadi magnet elektoral yang kuat. Di Twitter banyak yang menghujat tapi angkanya kecil dan reallita di lapangannya berbeda,” kata Burhanuddin, Ketika konferensi pers secara daring, Minggu (17/11).

Meski Luthfi-Taj Yasin mendapatkan dukungan dari Jokowi dan Prabowo, tetapi Kagak serta merta Membangun Kekasih tersebut Pandai berleha-leha. Ia menilai PDIP Mempunyai rekam jejak yang kuat dan basis yang Radikal di akar rumput.

Maka dari itu, ia menilai Pilgub Jateng kali ini akan berlangsung sengit, karena selisih Bunyi yang tipis. Berdasarkan survei, Luthfi-Taj Mempunyai elektabilitas 47,19%. Sedangkan rivalnya, Andika-Hendrar mendapatkan 43,46%. Sementara itu, responden yang tak menjawab atau belum menentukan pilihan sebesar 9,35%.

Cek Artikel:  Pusat perhatian Menangkan Andra Soni-Dimyati, Raffi Ahmad Bakal Pindah Rumah ke Tangerang

Burhanuddin mengatakan nantinya Pilgub Jateng akan menjadi arena pertarungan mesin partai melawan figur Jokowi.

“Kita Kagak Pandai underestimate, karena PDIP punya basis yang kuat di Jateng. Jateng provinsi yang selalu dimenangkan PDIP. Puluhan kabupaten dan kota itu kepala daerahnya PDIP. Saya ingat di Pilpres 2009, walaupun yang menang Pak SBY, tapi PDIP yang menang di Jateng dan Ibu Megawati sebagai capres. Saya menyebut pertarungan 2M, mesin vs man,” katanya.

“Nanti Rontok 27 November yang Pandai menjawab, apakah mesin partai PDIP menggulingkan Jokowi atau Jokowi yang harus mengakui mesin PDIP,” pungkasnya. (Z-9)

Cek Artikel:  Kawal Putusan MK, Mahasiswa Nyalakan Peringatan Darurat

 

Mungkin Anda Menyukai