Kritik Aliansi 1, kapten PSM Yuran Fernandes disanksi 1 tahun oleh PSSI
Sepakbola
Editor: Calista Aziza
Sabtu, 10 Mei 2025 – 06:47 WIB
Liputanindo.id – Komisi Disiplin (komdis) PSSI menjatuhkan Denda berat kepada Kapten PSM Makassar Yuran Fernandes yakni Embargo bermain selama satu tahun.
Denda berat dijatuhkan kepada Yuran buntut kritiknya terhadap sepak bola Indonesia setelah timnya kalah 1-3 dari PSS Sleman dalam lanjutan BRI Aliansi 1, Sabtu (3/5) malam.
Mengutip dari unggahan dari akun Formal PSM Makassar, Jumat, pemain Tanjung Varde itu mendapatkan Denda sangat berat dari Komite Displin PSSI yakni Embargo bermain selama 1 tahun.
“Dari hasil sidang Komite Displin PSSI, Yuran Fernandes dianggap melanggar pasal 59 ayat 2 jo pasal 141 Kode Displin PSSI tahun 2023.”
“Sdr Yuran Fernandes Rocha Lopes dikenakan Denda Embargo beraktivitas dalam kegiatan sepak bola Indonesia selama 12 bulan sejak keputusan ini diterbitkan,” bunyi pernyataan Komite Displin PSSI.
Artinya, hukuman ini berlaku mulai melawan Malut United di Stadion BJ Habibie, Parepare pada Sabtu (10/5) pukul 16.30 Wita. Bukan hanya Denda Embargo bermain,Yuran juga dikenakan denda sebesar Rp25 juta.
“Pengulangan terhadap pelanggaran terkait di atas berakibat terhadap hukuman lebih berat,” lanjut pernyataan tersebut.
Keputusan berat dari Komite Displin PSSI ini sangat disayangkan oleh pihak PSM. Pihak PSM pun tegaskan akan mengajukan banding terkait keputusan Komite Displin PSSI ini.
“PSM Makassar menyayangkan Denda Yuran Fernandes yang baru disampaikan setelah persiapan melawan Malut United selesai digelar (Press conference & Official Training),” tulis PSM di akun Instagram-nya.
“Atas Denda ini, PSM Makassar akan mengajukan banding dan hadir Berbarengan-sama Yuran Fernandes menghadapi situasi ini.”
Dalam laga melawan PSS Sleman, Yuran sejatinya sempat mencetak gol di awal babak pertama sekaligus berpeluang membawa tim Juku Eja unggul.
Tetapi beberapa Ketika kemudian, terjadi pengecekan lewat Video Assistant Referee atau VAR. Wasit pun membatalkan gol tersebut karena Yuran dianggap melakukan pelanggaran lebih dulu.
Usai pertandingan, pemain asal Tanjung Verde itu meluapkan emosinya di media sosial yang dianggap menyinggung kualitas kompetisi sepak bola nasional.
Sumber : Antara

