Insiden Kemang Direncanakan dan Libatkan Golongan Jasa Pengamanan

Insiden Kemang Direncanakan dan Libatkan Kelompok Jasa Pengamanan
Tangkapan layar kericuhan di Kemang, Jakarta Selatan .(Antara)

POLRES Metro Jakarta Selatan Tetap mendalami kasus penyerangan dan penyalahgunaan senjata terkait perebutan lahan di kawasan Kemang Raya, Jakarta Selatan, pada Rabu (30/4) pukul 09.25 WIB.

Polisi mencurigai kasus tersebut dilakukan melalui perencanaan. “Kalau kita lihat mereka sebelumnya sudah mempersiapkan, sudah membeli barang, kemudian juga mengumpulkan Kawan-temannya,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Murodih, Jumat (3/5).

Dia menyebut penyidik Tetap memeriksa para pelaku yang terlihat sudah merencanakan Buat melakukan penyerangan itu.

Pihak kepolisian memastikan para pelaku bukan merupakan organisasi masyarakat (ormas), melainkan Golongan jasa pengamanan. Mereka menyerang sesama penjaga di tempat kejadian perkara (TKP) tersebut.

Cek Artikel:  Kakek Pelaku Rudapaksa Cucunya Terancam Hukuman 15 Pahamn Penjara

Hingga kini, polisi Tetap mendalami kepemilikan senjata dan parang. “Kita sekarang ini Tetap terfokus dengan pemeriksaan tentang senjata api dan senjata tajam. Tentang jasa pengamanan nanti kita akan lihat dari hasil pendalaman dan pengembangan,” katanya.

Kepolisian menetapkan 10 orang menjadi tersangka, Merukapan KT, 43, AS alias Agus, 22, MW, 29, YA, 28, YE, 26, PW, 33, RTA, 59, WRR, 22, MAG alias Ade, 40, dan AK alias Andy, 47.

Murodih menjelaskan, awalnya MAG Berjumpa KT Buat mengambil alih lahan tersebut. Kemudian, senjata dimasukkan ke dalam bagasi mobil Toyota Agya berwarna kuning sebelum akhirnya dibawa ke Letak kejadian.

Cek Artikel:  Ancol Dikunjungi 167 Ribu Orang Selama Tiga Hari Libur Lebaran 2025

“Jadi mereka sebelum beraksi sudah mempersiapkan betul senjata ini, kemudian ditaruh di dalam kendaraan mobil tersebut,” ucapnya.

Sebelumnya, kericuhan terkait perebutan lahan itu terjadi pada Rabu (30/4) sekira 09.25 WIB, di mana kedua belah pihak saling melempar kayu dan batu.

Tak hanya itu, Rupanya Golongan penyerang tersebut membawa empat senjata berupa senapan angin jenis PVC dan tiga senjata parang.

Hal itu dilakukan lantaran Eksis salah satu pihak yang berupaya memasuki sebidang tanah. Tetapi, dari dalam Eksis Golongan yang merupakan Spesialis waris lahan tersebut.

Kericuhan itu semakin memuncak ketika Eksis yang mengeluarkan senjata api (senpi), yang belakangan diketahui hanya senapan angin. Aksi mencekam yang viral di media sosial itu juga menimbulkan kemacetan dan menjadi tontonan Penduduk.

Cek Artikel:  Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Rabu 15 Januari 2025 Hujan di Pagi Hari

Informasi tersebut direspons kepolisian hingga akhirnya Personil Polsek Mampang dibantu Polres Metro Jakarta Selatan mendatangi Letak dan memastikan situasi Terjamin terkendali. (Ant/P-2)

Mungkin Anda Menyukai