KEMENTERIAN Dalam Negeri (Kemendagri) menyebut 90 daerah, Berkualitas provinsi maupun kabupaten/kota, dengan tingkat kerawanan tinggi perlu dicermati selama tujuh hari ke depan atau hingga hari pemungutan Bunyi, 27 November 2024.
Berdasarkan data tingkat kerawanan Pilkada 2024 yang disampaikan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto dalam rapat kerja Serempak Komisi II DPR, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/11), lima provinsi dengan kerawanan tinggi adalah DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur.
Lebih lanjut, Wamendagri menjelaskan bahwa terdapat 21 provinsi dengan tingkat kerawanan sedang, dan delapan provinsi yang kerawanannya rendah. Walaupun demikian, data tersebut belum termasuk empat daerah otonomi baru (DOB) Papua.
“Buat kabupaten Terdapat 73 yang dianggap tinggi, sedang 278, dan rendah 65. Buat kotanya yang tinggi 12, yang sedang 71, dan rendah 15,” kata Wamendagri dalam rapat tersebut.
Sementara itu, dia mengatakan bahwa pemetaan kerawanan tersebut dilakukan Kemendagri dengan melibatkan banyak variabel, atau Tak sekadar mengenai netralitas saja.
“Terdapat 24 variabel yang kami jadikan landasan Buat mengategorikan rawan rendah, sedang, Tiba tinggi, yang kemudian Pandai kami jadikan landasan Buat berkoordinasi,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah indikator tersebut di antaranya adalah pelanggaran kode etik, intimidasi, ancaman kekerasan, Interaksi Rekanan kekerabatan, SARA (Etnis, Keyakinan, ras, antargolongan), dan Terdapat yang berkaitan dengan isu-isu sensitif di wilayahnya atau isu-isu yang Bergerak.
Ketika ini tahapan Pilkada 2024 yang sedang berlangsung hingga 23 November 2024 adalah Penyelenggaraan kampanye. Adapun jadwal hari-H pemungutan Bunyi pada 27 November 2024. (Ant/I-2)
