Jangan Mager Jalani 9 Perubahan Gaya Hidup Sederhana Ini agar Hidup Anda Lebih Panjang

Jangan Mager! Jalani 9 Perubahan Gaya Hidup Sederhana Ini agar Hidup Kamu Lebih Lama
Gaya hidup sehat bikin panjang umur(Freepik)

SEBAGIAN orang pasti menginginkan umur panjang dan sehat. Buat mewujudkan harapan tersebut, berbagai upaya dilakukan, termasuk mengubah gaya hidup.

Gaya hidup sehat punya arti yang berbeda-beda bagi setiap orang. Menurut WHO, gaya hidup sehat adalah gaya hidup yang penerapannya dapat membantu mengurangi risiko menderita penyakit serius bahkan meninggal lebih awal.

Oleh karena itu, gaya hidup sehat juga merupakan cara yang terbaik melakukan perubahan sehingga kondisi kesehatan dapat menjadi lebih baik dan bisa membuat panjang umur. 

Baca juga : Mayoritas Masyarakat di Indonesia Mau Tinggalkan Gaya Hidup Tak Sehat

Berikut ini adalah sembilan perubahan gaya hidup sederhana untuk hidup lebih lama:

1. Berolahraga

Olahraga diakui oleh banyak ahli sebagai salah satu tindakan terpenting yang dapat dilakukan seseorang untuk meningkatkan kesehatannya.

Dengan menambahkan olahraga ke dalam perubahan gaya hidup sehat juga dapat mengurangi risiko semua penyebab kematian sebesar 46% dibandingkan orang yang tidak berolahraga.

Cek Artikel:  Livy Renata Ikut Ramaikan Gelaran Super Brand Day

Baca juga : Terapkan Gaya Hidup Sehat, Langkah Istimewa Menjaga Penyakit Jantung

2. Pola makan dengan nutrisi seimbang

Krusialnya pola makan dengan nutrisi seimbang dalam pola hidup sehat adalah apa yang dimakan memiliki kandungan seperti nutrisi makro (karbohidrat dan protein) dan nutrisi mikro (vitamin dan mineral).

Anda bisa mengikuti Panduan Piringku dari Kementerian Kesehatan RI yang membagi piring menjadi dua bagian: satu berisi sayur dan buah, sedangkan sisanya berisi makanan pokok dan lauk pauk.

Jangan lupa untuk batasi gula, junk food, dan makanan olahan.

Baca juga : Natalie Holscher Bercerita Soal Mengontrol Berat Tubuh

3. Tak Pernah Merokok

Tips hidup sehat berikutnya yang sangat penting adalah tidak merokok. Merokok merupakan salah satu penyebab penyakit paru-paru, jantung, dan stroke. 

Bukan hanya perokok yang menempatkan diri mereka dalam risiko, namun juga perokok pasif (sekunder), khususnya bayi.

Cek Artikel:  Viral Keracunan Permen, Ini Kiat Arahkan Anak Pilih Jajan yang Sehat

Faktanya, hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa perokok pihak ketiga lebih mungkin terkena kanker paru-paru. Berhenti merokok akan membantu Anda dan orang yang Anda sayangi tetap sehat.

Baca juga : Jaga Sistem Pencernaan dengan Pola Makan dan Gaya Hidup Sehat

4. Manajemen stres

Manajemen stres dapat mengurangi risiko kematian dini sebesar 22 persen. Menurut para ahli, saat ini, stres tersebar luas di AS dan mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan.

Tetapi, ada beberapa metode untuk mengubah perspektif Anda dan mengubah stres yang berbahaya menjadi stres yang bermanfaat.

5. Menjaga kebersihan 

Dengan menjaga kebersihan diri dan kebersihan lingkungan tempat tinggal serta melakukan aktivitas sehari-hari, secara tidak langsung Anda menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang membantu mencegah penyakit menular.

6. Tidur nyenyak (Tidur yang Bagus)

Perubahan gaya hidup berikutnya adalah mencoba tidur nyenyak. Tidur yang baik didefinisikan sebagai tidur tujuh hingga sembilan jam semalam tanpa insomnia.

Cek Artikel:  Lindungi Bayi dari Infeksi Sejak di Kandungan, Apa Itu Lapisan Vernix Caseosa

Gaya hidup ini diketahui dapat mengurangi risiko kematian dini hingga 18%.

7. Mempunyai hubungan sosial yang positif

Menurut penelitian, memiliki hubungan sosial yang positif juga dapat memperpanjang hidup sebesar 5 persen. Tetapi, para ahli mengatakan kesepian dan isolasi, terutama di kalangan lansia, semakin mengkhawatirkan.

8. Hindari alkohol

Berusaha menghindari alkohol adalah perilaku sehat lainnya yang dapat mengurangi risiko kematian hingga 19%. 

9. Kurangi aktivitas pasif

Aktivitas sedentary (pasif, tidak bergerak) seperti berbaring saat sedang bermalas-malasan, bermalas-malasan di sofa sambil streaming film favorit, atau duduk-duduk di kursi terus-menerus dapat membahayakan tubuh Anda, jika Anda sering melakukannya berjam-jam tanpa henti setiap hari.

Hal ini bahkan akan meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti jantung dan gangguan metabolisme seperti diabetes, obesitas dan lain-lain. (Z-10)

Mungkin Anda Menyukai