Jagat politik tanah air belakangan ini dihangatkan dengan drama perseteruan internal di tubuh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang melibatkan Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Hal itu dinilai sebagai pertanda adanya rivalitas di tubuh PDIP.
Hal serupa juga sempat terjadi pada 2014, ketika proses pencalonan Joko Widodo sebagai presiden. Begitu itu, internal PDIP juga berdebat kencang. Siapa calon yang paling pantas untuk maju? Apakah dari trah Soekarno atau dari kader yang memang memiliki elektabilitas tinggi? Apakah sejarah ini akan berulang kembali pada 2024?
Kalau kita lihat dari perjalanan bangsa ini, banyak pemimpin yang muncul setelah menjadi korban kezaliman, dari Megawati Soekarno Putri hingga Joko Widodo. Jadi buat Mas Ganjar. Sabar-sabar saja ya.
