Kemendag Turunkan Sasaran Transaksi di Trade Expo Indonesia ke-39

Kemendag Turunkan Target Transaksi di Trade Expo Indonesia ke-39
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi Trade Expo Indonesia.(Antara)

Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menyelenggarakan Trade Expo Indonesia (TEI) yang ke-39 pada 9-12 Oktober 2024 mendatang. TEI ke-39 mengambil tema Build Strong Connection with The Best of Indonesia. Dengan tema itu, pemerintah berharap bisa mendorong ekspor baik ke pasar tradisional maupun nontradisional.

“Kami mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk bersaing di luar negeri dengan bantuan fasilitasi-fasilitasi dari pembina seperti Bank Independen dan Privy untuk mempermudah dan memperlancar transaksi,” kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Mardyana Listyowati. di ICE BSD, Tangerang, Banten pada Selasa (17/9).

Pada gelaran tahun ini, Kemendag membidik target transaksi sebesar US$15 miliar. Bilangan itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan realisasi hasil transaksi TEI ke-38 tahun lalu. Kala itu, transaksi menyentuh US$30,5 miliar. Mardyana beralasan penurunan target dilakukan karena penyelenggaraan tahun ini lebih singkat.

Cek Artikel:  Penggunaan Benih Unggul dan Teknologi Pertanian Kunci Swasembada Pangan

Baca juga : Telkom dan Kemendag Persiapkan Startup Gim Capekl Raih Pasar Dunia

“Sasaran US$15,5 miliar karena penyelenggaraan lebih singkat dibandingkan dengan tahun lalu. Pahamn lalu, TEI digelar pada 18 Oktober hingga 18 Desember 2023,” bebernya.

Di kesempatan yang sama, Vice President Government Business Head Region IV/Jakarta 2 PT Bank Independen, Heru Prihantoro menekankan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan di TEI ke-39 kepada para pelaku bisnis dengan menyediakan berbagai produk dan layanan perbankan yang tidak berbatas untuk ekspor saja, namun untuk impor juga.

“Seperti jasa pembelian, persiapan, pengiriman para ekspor, percepatan pengiriman barang ekspor, penerbitan letter of credit, dan layanan Kopra Beyond Borders yang dapat memudahkan transaksi dan monitoring keuangan cross-border secara real-time bagi grup nasabah, baik di dalam maupun di luar negeri,” terang Heru.

Cek Artikel:  Pemerintah Diminta Alihkan Anggaran Belanja yang Tak Produktif

Baca juga : ExportHub.id Berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia 2023

Bank Independen, sambung Heru, saat ini juga telah memberikan pelatihan dan pengembangan kapasitas pada pelaku usaha di Indonesia, yang bergantung sama dengan berbagai lembaga terkait dengan ekspor dan impor. Salah satu contohnya adalah Independen Export House yang berlokasi di Makassar.

Sementara itu, Vice President Marketing dan Communication Privy, Ratu Rima Novia Rahma mengakui pihaknya telah dua kali bekerja sama dengan Kemendag untuk mendukung penyelenggaraan TEI sebagai digital signature partner.

“Pahamn ini akan ada banyak sekali buyer-buyer dari internasional yang akan mungkin hadir secara langsung bertemu dengan seller-seller dari Indonesia untuk nanti terciptanya Insya Allah perjanjian-perjanjian atau kontrak perdagangan baru yang akan meningkatkan ekspor Indonesia,” tuturnya.

Cek Artikel:  Aset PLN Tembus Rp1.691 Triliun

Nantinya, Privy akan menyediakan tanda tangan digital yang bisa digunakan oleh seluruh seller-seller Indonesia yang nantinya melakukan transaksi atau melakukan perjanjian dengan potential buyer yang akan didatangkan dari perwakilan perwakilan Indonesia di luar negeri, baik yang datang langsung secara tatap muka maupun yang tidak bisa hadir secara langsung.

“Dengan tanda tangan digital dari Privy, mereka bisa tetap melakukan transaksi baik secara online maupun secara offline,” pungkasnya. (Z-11)

Mungkin Anda Menyukai