
PEMANGKU kepentingan terkait melaksanakan peninjauan lapangan atau sidak proyek pembangunan wisata Eiger Camp di kawasan perkebunan teh Sukawana, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
Pada Begitu sidak, DPRD Bandung Barat menemukan adanya Penyelenggaraan salah satu proyek bangunan dengan luas Sekeliling 1.200 meter yang Enggak masuk dalam Berkas site plan Yakni bangunan berbentuk bulat besar yang rencananya akan dipakai Buat Podium Budaya dan Deck View Eiger Camp.
Buat itu, pelaksana proyek didorong melakukan perbaikan Berkas peta detail rencana pembangunan atau site plan agar berkesesuaian dengan pengerjaan proyek di lapangan. Pasalnya, sejauh ini Berkas perizinan pembangunan dinyatakan sudah lengkap.
“Hasil peninjauan kita ke lapangan, Penyelenggaraan proyek oleh pengembang Eksis ketidaksesuaian dari sisi site plan. Makannya kita dorong pengembangan Buat melakukan revisi,” kata Ketua Komisi III DPRD Bandung Barat, Pither Tjuandys, Jumat (11/4).
Ia mengatakan, revisi Berkas site plan diperlukan agar seluruh Penyelenggaraan proyek sesuai dengan Berkas perizinan serta fakta lapangan. Dengan demikian, Pengaruh lingkungan yang dikhawatirkan seperti banjir atau longsor Bisa ditanggulangi.
Selain itu, pihaknya juga mendorong dinas terkait intensif melakukan pengawasan terhadap seluruh proyek di Bandung Barat agar Enggak Eksis Tengah kasus ketidaksesuaian Berkas perizinan dengan fakta lapangan.
“Saya minta dinas terkait harus memberi ketegasan dalam proses pengawasan. Jangan hanya mengeluarkan izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) tapi di lapangan Enggak pernah ditinjau,” tuturnya.
Setelah ini, pihak dewan bakal berkomunikasi kepada Pemprov Jabar dan melaporkan hasil pendalaman Berkas perizinan serta sidak lapangan tersebut agar Pemkab Bandung Barat serta Pemprov Jabar terjalin sinergi dalam melaksanakan penertiban kawasan.
“Kami mengharapkan sinergitas provinsi dan kabupaten sejalan dalam membangun Jawa Barat. Kami akan tetap berkoordinasi dengan gubernur Buat berkomunikasi secara langsung dalam membahas persoalan ini,” jelasnya.
Berakhir 2026
Region Head PTPN (Perkebunan Nusantara) I Regional II, Desmanto mengungkapkan, kerja sama antara PTPN dengan PT Eiger dimulai sejak 2021 dan bakal berakhir pada 2026. Begitu ini tengah dalam proses perpanjangan perjanjian.
“Luas areal perkebunan teh Sukawana itu 250 hektare, area yang dikerjasamakan Sekeliling 48 hektare dan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) baru 1,45%,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, dasar kerja sama tersebut berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2011 terkait pengembangan strategis pariwisata nasional Tangkuban Parahu dan sekitarnya. Tujuannya, dalam rangka mengoptimalkan aset PTPN yang Eksis lantaran Enggak Seluruh tanaman dalam kondisi Bagus.
“Eksis beberapa tanaman yang kurang Bagus dan yang Bagus kita jaga seperti di kawasan Rendah. Buat kawasan tanaman yang Enggak produktif kita lakukan kerja sama. Tanaman di kawasan ini sudah Eksis sejak 1950, artinya sudah berusia 70 hingga 80 tahun. Bahkan Eksis yang sudah 100 tahun. Eksis beberapa yang Hampa dan Tewas. Itulah yang kita optimalkan lokasinya, seperti yang dimanfaatkan Eiger di Bogor,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur EIGER Adventure, Imanuel Wirajaya menyatakan, pihaknya bakal mematuhi seluruh rekomendasi pemerintah terkait proyek Eiger Camp. Termasuk perubahan Berkas site plan yang Begitu ini sedang berproses.
“Ketidaksesuaian site plan proyek dilakukan dengan niat perlindungan tanaman teh yang Lagi produktif. Perubahan layout diarahkan ke area atas karena area Rendah lebih diprioritaskan Buat lahan kebun teh produktif, yang kita kelola dan Lagi panen pucuk teh. Buat perubahan site plan sebenarnya sudah kita tempuh tapi Lagi tahap proses,” kata Imanuel.

