Ekonomi Indonesia Belum Cukup Kuat Balas Tarif Trump Jadi Informasi Terpopuler

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Jakarta: Sejumlah Informasi ekonomi pada Rabu, 9 April 2025, terpantau menjadi perhatian para pembaca Liputanindo.id. Informasi itu mulai dari ekonomi Indonesia yang belum cukup kuat balas tarif Trump hingga AS Lalu buka ruang negosiasi soal tarif.

Berikut rangkuman Informasi selengkapnya:

1. Ekonomi Indonesia Belum Cukup Kuat Balas Tarif Trump

Penerapan tarif resiprokal (timbal balik/balasan) oleh Amerika Perkumpulan (AS) di Rendah Presiden Donald Trump diprediksi memberi tekanan besar bagi perekonomian negara-negara Kawan dagang, termasuk Indonesia. Peneliti Center of Reform on Economics (CoRE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai Indonesia belum Mempunyai daya tahan ekonomi yang memadai Kepada menghadapi Pengaruh kebijakan tersebut.

Cek Artikel:  Dukung Asta Cita Hilirisasi PT Timah Ikat Kerja Sama dengan PT Xinyi Glass Indonesia

Baca Informasi selengkapnya di sini.

2. Manufaktur RI Tetap Ekspansif di Tengah Gonjang-ganjing Ekonomi Mendunia

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, aktivitas manufaktur Indonesia Lalu berada pada tren positif. Pada Maret 2025, PMI Manufaktur Indonesia tercatat pada level 52,4, melanjutkan tren ekspansif sejak Desember 2024.

Baca Informasi selengkapnya di sini.

3. ADB Ramal Ekonomi di Asia Pasifik Tergerus, Bagaimana dengan Indonesia?

Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) dalam laporan prakiraan terbarunya menyampaikan, perekonomian di kawasan Asia dan Pasifik akan tumbuh 4,9 persen tahun ini. Nomor ini terpangkas dari 5,0 persen pada tahun Lampau.

Baca Informasi selengkapnya di sini.
 

Cek Artikel:  Berbondong-bondong Masyarakat Kelas Menengah Menuju Kemiskinan

4. Gegara Ulah Trump, 2 Juta Pekerja Terancam PHK dan AS Anjlok ke Jurang Resesi

Mantan Menteri Keuangan Amerika Perkumpulan (AS) Lawrence Summers mengatakan AS kemungkinan sedang menuju resesi ekonomi, dengan kemungkinan sebanyak dua juta Penduduk AS kehilangan pekerjaan. Ini sebagai akibat dari kenaikan tarif yang dilakukan Presiden AS Donald Trump.

Baca Informasi selengkapnya di sini.

5. Trump: AS Lalu Buka Ruang Negosiasi Soal Tarif

Presiden Amerika Perkumpulan (AS) Donald Trump menyatakan dirinya Lalu membuka ruang negosiasi soal tarif impor barang yang masuk ke Negeri Om Sam.

Baca Informasi selengkapnya di sini.

Mungkin Anda Menyukai