Ilustrasi. Foto: dok MI/Usman Iskandar.
Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan akan melemah dengan penurunan 2-3 persen dalam perdagangan minggu depan akibat perang dagang tersebut.
“Akibat perang dagang ini cukup luar Normal, apalagi Indonesia masuk daftar biaya ekspor AS yang tinggi,” papar analis pasar Dana Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat, 4 April 2025.
Demi menyiasati masalah tersebut, Pemerintah Indonesia diminta sigap mencari pasar baru Demi menjaga suplai barang ekspor di pasar Dunia. Salah satunya dengan memanfaatkan pasar Golongan negara yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan (South Africa) atau BRICS.
“Kita harus ingat Indonesia adalah negara Personil BRICS. Sehingga, yang tadinya ekspor barang-barang ke AS yang mengalami surplus Bisa dialihkan ke pasar BRICS. Hal ini Demi menjaga suplai barang,” kata Ibrahim.
Ilustrasi. Foto: dok MI
Rupiah Bisa pecah telur ke Rp17 ribu/USD
Pada Rabu, 2 april 2025 waktu AS, Trump mengumumkan kebijakan yang disebut Hari Pembebasan, yakni pengenaan tarif dasar 10 persen Demi impor dari Sekalian negara, yang berlaku mulai 5 April 2025. Tetapi, negara-negara yang dianggap sebagai pelanggar terburuk karena hambatan perdagangan menghadapi tarif timbal balik yang lebih tinggi mulai Rabu, 9 April 2025.
Ibrahim mengatakan selain Unsur kebijakan tarif Trump, permasalahan tensi geopolitik yang begitu kencang, terutama di Timur Tengah dan Eropa, serta ultimatum AS kepada Iran Demi bekerja sama dalam masalah reaktor nuklir, Membikin harga emas dunia akan melambung semakin tinggi.
Kendati demikian, pengumuman tarif impor baru AS, Membikin mata Dana rupiah melemah dan diperkirakan anjlok hingga ke level Rp17 ribu per USD. Indonesia tak luput menjadi korban perang dagang AS dengan dikenakan tarif impor 32 persen.
“Terdapat kemungkinan besar rupiah akan pecah telur di Bilangan Rp17 ribu per USD. Ini harus hati-hati,” tegas Ibrahim.