
VOLUME kendaraan di ruas jalan nasional Daerah utara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meningkat drastis memasuki hari keempat Idulfitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025, Kamis (3/4). Kemacetan kendaraan pun terjadi di ruas-ruas jalan tersebut Begitu momen arus balik Lebaran.
Pihak kepolisian pun menerapkan sistem satu arah (one way) atau buka-tutup. Kepadatan kendaraan pun mulai terurai.
Berdasarkan pantauan di lapangan, kepadatan kendaraan di ruas jalan nasional dari arah Kota Sukabumi menuju ke arah Bogor melalui Kecamatan Cibadak mulai terlihat selepas jalan alternatif Nagrak. Perjalanan menggunakan kendaraan yang biasanya hanya ditempuh beberapa menit, memakan waktu Nyaris 1,5 jam-2 jam.
Sejumlah personel Satlantas Polres Sukabumi ditempatkan di sejumlah titik rawan kemacetan. Terutama di pertigaan atau perempatan jalan.
“Kemacetan mulai terlihat di pertigaan jalan alternatif Nagrak dari arah Kota Sukabumi menuju ke arah Cibadak,” kata Indra Wiguna, 42, pengendara mobil Kaum Kecamatan Kalapanunggal, Kamis (3/4).
Indra mengaku terjebak kemacetan di ruas jalan tersebut Sekeliling pukul 13.00 WIB. Pada kondisi normal, biasanya dari pertigaan jalur alternatif Nagrak ke pusat Kecamatan Cibadak Dapat ditempuh Sekeliling 10-15 menit.
“Ini Nyaris 2 jam kendaraan bergerak merayap,” sebut dia.
Indra baru saja pulang dari Kota Sukabumi karena Terdapat keperluan. Dia tadinya sudah memperhitungkan memasuki hari keempat Lebaran, volume kendaraan Bukan akan sepadat biasanya.
“Rupanya perkiraan saya meleset. Malahan mendekati akhir pekan kendaraan semakin padat,” terangnya.
Kondisi serupa terjadi dari arah exit Tol Parungkuda di Desa Sundawenang menuju ke arah Cikidang maupun Cibadak. Diperkirakan kendaraan tersebut merupakan para wisatawan yang hendak berlibur ke sejumlah objek wisata, terutama di kawasan pesisir pantai Palabuhanratu.
One Way dan Buka Tutup
Pas Sekeliling pukul 16.10 WIB, Polres Sukabumi menerapkan sistem satu arah (one way) atau buka-tutup. Kendaraan dari arah Parungkuda menuju ke Cikidang atau Cibadak ditahan sementara.
Sebaliknya, dari arah Cibadak menuju Bogor melalui arah ke Parungkuda, laju kendaraan dibuka. Arus kendaraan dari dua arah diatur sedemikian Macam-macam
Penerapan sistem tersebut berjalan cukup efektif. Kepadatan kendaraan dari arah Cibadak mulai terurai.
“Alhamdulillah, tadi pas banget diterapkan one way. Jadi Dapat Lancar, enggak kembali terjebak Mandek,” pungkasnya. (H-3)
Belum Terdapat keterangan Formal dari pihak kepolisian terhadap penerapan sistem satu arah atau buka-tutup di ruas jalan tersebut. (

