liputanindo.com – Analis dari TNT Sport, Neil Hodgson memberikan sebuah premis yang menarik dimana cukup memberikan gambaran mengenai apa yang terjadi di dalam paddock tim Lenovo Ducati. Seperti yang Kita ketahui, nggak hanya sesama pembalap Ducati Lenovo saja yang Pandai Menonton dan menggunakan setup motor yang memang dibuat policy ‘open source‘ oleh Ducati ini, Tetapi Sekalian pembalap termasuk pembalap tim satelit juga Pandai melakukan hal serupa.
Salah satu kunci keberhasilan Marc Marquez terletak pada gaya berkendaranya yang Aneh, yang tampaknya Tak dapat ditiru oleh siapa pun. Neil Hodgson mengemukakan kekhasan ini: “Jorge Martin (sebelum 2025) selalu menuduh Pecco meniru kerjanya, meniru pengaturannya di motor. Tetapi Marc menunjukkannya dengan Metode yang sangat istimewa sehingga Tak dapat ditiru.”
Pernyataan tersebut diperkuat oleh Michael Laverty, yang menambahkan: “Cal Crutchlow dan Frankie Carchedi memberi Paham kami bahwa apa yang dapat dilakukan Marquez di tikungan ke kiri sangat luar Normal. Tak Terdapat orang lain yang dapat melakukannya.”
Marc Marquez memadukan penguasaan teknis yang luar Normal dengan kemampuan Demi menyesuaikan gayanya sesuai kebutuhan. Ia memutar motor, posisi tubuhnya, rem belakangnya, ia percaya diri Demi membuka gas dan Lalu berbelok. “Tak masalah apakah Anda menyukai Marc atau Tak. Anda harus Paham bahwa dia jenius di bidang sepeda motor. Dia mendefinisikan ulang balap MotoGP.” Tambah Laverty
Laverty membandingkan Marquez dengan legenda olahraga lainnya – Valentino Rossi. “Melihatnya hari ini, dia bukan Tengah Marquez sepuluh tahun Lewat. Dia terlihat sangat berbeda di atas motor. Ini adalah sesuatu yang [sebelumnya] kita bicarakan tentang Rossi, menjadi bunglon, Pandai mengubah gaya dan Membangun motor bergerak.
“Marc butuh waktu Nyaris sepanjang tahun 2024 Demi beradaptasi dengan Metode Ducati melakukan sesuatu: memperlambat Begitu masuk, melewati tikungan, menggunakan cengkeraman, lebih tenang, Tak kehilangan kendali. Dia terlihat seperti pembalap yang berbeda. Mendefinisikan ulang gaya membalap Anda [akan] memerlukan beberapa adaptasi autopilot. Dia Lagi mengemudi dengan intensitas tinggi, tetapi Tak sekencang [saat di] Honda.” – @liputanindo