Minimalkan Radiasi, Pemeriksaan Radiologi sesuaikan Kondisi Anak

Minimalkan Radiasi, Pemeriksaan Radiologi sesuaikan Kondisi Anak
Ilustrasi(freepik.com)

PEMERIKSAAN radiologi pada anak berbeda pada orang dewasa, berbagai penyakit turunan, prematur, pemeriksaan janin, dan karakter membuat pemeriksaan radiologi pada anak terbilang lebih kompleks. Pelayanan radiologi pada anak biasanya tersedia di rumah sakit khusus ibu dan anak.

Dokter Spesialis Radiologi dr Ido Narpati Bramantya menjelaskan radiologi anak merupakan pemeriksaan yang khusus dilakukan pada bayi baru lahir, anak, hingga remaja. Pasien anak itu berbeda dengan pasien dewasa mulai dari usia, penyakitnya, variasi-variasi kondisi, dan pendekatan khusus, pemeriksaan khusus, dan suasananya harus didukung yang ramah anak agar pemeriksaan secara holistik dan mempertegas diagnosa.

“Tindakan atau pemeriksaan dalam pemeriksaan radiologi anak maka akan kembali pada alat-alat radiologi tergantung dari rumah sakit yang menyediakan. Kalau alat radiologi anak di RSAB Cita-cita Kita mulai dari pemeriksaan konvensional atau sederhana seperti x-ray atau rontgen, radiografi dengan kontras, pemeriksaan USG, CT-Scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI), Cath Lab dan lainnya,” kata Ido dikutip pada Minggu, (25/9).

Baca juga : Kemenko PMK: Penanganan Anak Terjerat Judi Online Berbeda dengan Orang Dewasa

Pemeriksaan x-ray dilakukan sebagai pemeriksaan atau skrining seperti rontgen toraks pada dada, perut, kasus trauma kecelakaan tulang dan sebagainya. Nantinya disesuaikan dengan anak mulai dari usia, berat badan, dan tinggi anak.

Cek Artikel:  Ini 7 Rahasia Buat Rambut Jadi Tebal dan Berkilau

“Bahwa masalah radiasi maka dilihat profil anaknya tinggi, berat badan dan usia yang nantinya diberikan radiasi seminimal mungkin tapi tetap memberikan hasil gambar semaksimal mungkin sehingga tepat. Pasien anak harus seminimal mungkin paparan radiasinya,” ujarnya.

Alat yang tersedia juga yakni USG. Pemeriksaan USG bukan hanya untuk kehamilan tapi juga alat pemeriksaan awal untuk kelainan dari kepala hingga ujung kaki pada anak. Pada dasarnya protokol karena penyakit berbeda dengan dewasa, penyakit anak berbeda seperti pasien prematur untuk skrining. Misalnyanya untuk skrining perut dengan persiapan puasanya 2-4 jam, ada beberapa pemeriksaan tertentu CT-Scan, MRI, dan sebagainya yang disesuaikan dengan pasien.

Baca juga : Waspada! 7 Kebiasaan Sepele Ini Dapat Mengakibatkan Kanker

Pemeriksaan radiologi yang mengharuskan anak berpuasa yakni pemeriksaan di area perut atau pencernaan untuk memastikan agar saluran cerna bebas gas dan kandung empedu terbuka agar bisa diperiksa kelainannya. Selain itu, MRI juga butuh puasa apalagi anak dengan pendampingan anestesi karena pasien anak butuh pembiusan oleh dokter anestesi.

Cek Artikel:  YOU Beauty Hadirkan Rangkaian Produk Sunscreen Sunbrella Series untuk Berbagai Tipe Kulit

“Pada pasien anak kita berusaha mencari bisa didiagnosis non x-ray terlebih dulu, bila mengharuskan melakukan pemeriksaan dengan alat yang ada radiasi dan bisa disesuaikan tinggi, berat, dan usia anak,” ucapnya.

Ido mengatakan pada dasarnya radiasi untuk pemeriksaan diagnostik rata-rata rendah contoh rontgen dada atau toraks kalkulasi seperti paparan alam 2-3 paparan radiasi sinar kosmik. Memang pada pasien anak kejadian efek samping jauhnya nanti terjadi kanker atau genetik tetapi itu risiko tidak selalu terjadi dan anak memiliki hidup yang masih sangat panjang.

Baca juga : Betulkah Berpelukan dengan Rela Membikin Anak Merasa Dicintai? Begini Penjelasan Psikolog

Kemudian pemeriksaan yang tidak bisa dilakukan adalah pemeriksaan MRI apabila di dalam tubuhnya ada benda metal karena MRI ada magnet yang besar, selama tidak ada kontra indikasi maka tidak maslah pada USG, CT-MRI kita pastikan tidak ada alergi terhadap obat kontras sehingga semua perlu dikonsultasikan dulu. Oleh karena itu persiapan demi pemeriksaan maksimal selalu dilakukan jangan sampai salah diagnosis hingga salah penanganan. Sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut pada anak sekiranya tidak bisa pemeriksaan dengan alat atau tidak.

Cek Artikel:  Orang tua dan Ibu, Ini Tips Menghadapi Anak Picky Eater

Pada dasarnya pasien yang datang dari poli lain, semua pasien sudah diperiksakan terlebih dulu oleh dokter lain sehingga sudah ditegakkan diagnosis ke arah mana. Kepada menyingkirkan kemungkinan lain maka dilakukan pemeriksaan radiologi yang tepat guna dan tepat sasaran. Sehingga tidak serta merta datang ke radiologi tapi datang ke dokter poli lain dulu.

Kasus yang sering diperiksa radiologi anak dari kepala pemeriksaan USG kepala pasien prematur, kejang, kelainan bawaan, pemeriksaan perut seperti kasus sakit perut pada anak yang butuh operasi atau tidak, kelainan pada testis yang tidak turun untuk lihat testis ada di mana untuk bisa direncanakan pemeriksaan.

“Kemudian tumor/kanker pada usia anak yang berbeda dan kita harus plan untuk tentukan pemeriksaan yang tepat, ada juga kasus kelainan pembuluh darah bawaan, dan ada banyak kelainan bawaan karena kasusnya anak,” ungkapnya.

Menangani pasien anak untuk pemeriksaan radiologi memang butuh cara-cara khusus agar anak tidak rewel atau mau menjalani pemeriksaan dengan tenang. Tenaga kesehatan harus punya pengalaman agar hasilnya maksimal, ketika goyang ketika terbiasa maka bisa kita tangani. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai