Kabupaten Bandung Operasikan Jaleuleu Bedas, Olah Sampah, Hasilkan Oksigen

Kabupaten Bandung Operasikan Jaleuleu Bedas, Olah Sampah, Hasilkan Oksigen
Bupati Bandung Dadang Supriatna meresmikan pengoperasian Jaleuleu Bedas, mesin pengolahan sampah Penemuan terbaru.(DOK/PEMKAB BANDUNG)

SEJUMLAH pemuda di Kabupaten Bandung berhasil melakukan Penemuan teknologi pengolahan sampah dan pengurangan emisi karbon. Bupati Bandung Dadang Supriatna mendukung dan membiayai Penemuan yang kemudian diberi nama Bandung Bedas Green Techno atau mesin Jaleuleu Bedas.

Bila umumnya proses pembakaran sampah akan menghasilkan karbon yang malah berkontribusi terhadap Pengaruh rumah kaca, penemuan teknologi Bandung Bedas Green Techno ini Bahkan Bisa menghasilkan udara segar atau oksigen Dekat 20,9% atau setara dengan oksigen di kawasan pegunungan.

“Pada hari ini kami persembahkan sebuah penemuan luar Standar yakni Bandung Bedas Green Teknologi, mesin pembakaran sampah yang menghasilkan oksigen. Sampahnya habis dan Bukan Terdapat residu, Tetapi hasil pembakarannya malah menghasilkan oksigen,” ujar Bupati Dadang Supriatna Demi soft launching Bandung Bedas Green Techno di Gedung BLK Manggahang, Baleendah, Selasa (18/3).

Jaleuleu Bedas bukan sekadar mesin pemusnah sampah Standar. Teknologi ini membawa terobosan besar dalam pengelolaan sampah Mendunia dengan

tanpa menghasilkan emisi berbahaya, bahkan menghasilkan oksigen dalam proses pembakarannya.

Cek Artikel:  BI Tasikmalaya Gelar Hasil karya Priangan Timur dan Puspa Kriya 2024

Keistimewaan ini menjadikannya sebagai solusi visioner yang ditawarkan Demi dapat mengubah paradigma dunia dalam mengatasi krisis sampah dan emisi karbon.

Penemuan terbesar dari Jaleuleu Bedas adalah kemampuannya menghasilkan

oksigen murni 20,8% dalam proses pembakarannya. Sesuatu yang belum

pernah Terdapat dalam teknologi pengelolaan sampah lainnya.

“Ini bukan hanya Independen karbon, tetapi berkontribusi pada keseimbangan

atmosfer dan meningkatkan kualitas udara Mendunia,” Jernih Bupati Bedas.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu menjelaskan diperlukan waktu selama tiga tahun Demi menyempurnakan teknologi Bandung Bedas Green Techno ini Tamat akhirnya mesin Jaleuleu Bedas ini Bisa mengolah sampah menjadi oksigen.

Cek Artikel:  Kadin Jawa Barat Independen, Bukan Mendukung Kekasih Calon Tertentu pada Pemilihan Gubernur

“Teknologi Bandung Bedas Green Techno ini akan menjadi penemuan besar yang dapat berkontribusi dan menjadi solusi perubahan iklim. Bukan Terdapat asap, Bukan Terdapat karbon,” tegas Kang DS.


Demi Presiden

 

Setelah soft launching ini, dia mengatakan tengah memproses pengusulan hak cipta atau hak paten mesin yang menggunakan teknologi revolusioner yakni graphene tersebut.

“Setelah hak paten keluar, kami akan persembahkan penemuan teknologi ini kepada Pak Presiden. Saya optimistis teknologi ini akan menjadi solusi masalah sampah, bukan hanya di Kabupaten Bandung tapi juga di Indonesia,” ungkapnya.

Selain Bisa menghasilkan oksigen dari proses pembakaran, Bandung Bedas Green Techno atau Jaleuleu Bedas ini juga Mempunyai beberapa Keistimewaan yang Bukan dimiliki teknologi lainnya.

Pertama, dibandingkan metode lain seperti incinerator dan pirolisis yang Lagi berpotensi menghasilkan dioksin, furan, dan polutan lainnya, Jaleuleu Bedas Bukan menghasilkan emisi berbahaya

berkat suhu pembakaran ultra-tinggi (1.200-1.500°C).

Cek Artikel:  Hari Antikorupsi, Kejari Kabupaten Tasikmalaya Serahkan Rp1,867 miliar ke Kas Negara

“Hasil pembakaran ini Bukan menghasilkan emisi berbahaya. Bukan Terdapat sisa gas beracun atau partikulat mikro yang Dapat mencemari udara dan merusak kesehatan masyarakat,” ungkap Kang DS.

Keistimewaan lain mesin revolusioner berteknologi graphene ini adalah Mempunyai efisiensi Dekat sempurna. Sebanyak 99% sampah hilang dan terurai menjadi Kekuatan, dengan residu hanya 0,5-1% yang Dapat dimanfaatkan Demi berbagai keperluan seperti bahan

Bangunan dan lainnya.

Selain itu, Jaleuleu Bedas ini Dapat mengolah Seluruh jenis sampah, termasuk organik, anorganik, plastik, bahkan limbah medis tanpa perlu pemilahan rumit.

“Insya Allah ini akan sangat bermanfaat Demi bangsa dan negara kita. (TPA) Bantargebang akan selesai. Sarimukti akan selesai. Sampah di Indonesia akan selesai dengan teknologi ini,” tandas Kang DS.

 

Mungkin Anda Menyukai