
PT Pos Indonesia mendapat penugasan baru dari pemerintah pada Ramadan 2025 ini. Presiden Prabowo dan Kementerian Pertanian meminta kantor pos di Indonesia menjadi tempat digelarnya operasi pasar murah.
“PT Pos Indonesia menjadi titik distribusi guna meningkatkan jangkauan operasi pasar hingga ke desa-desa. Barang kebutuhan pokok dipasok dari BUMN seperti Bulog, ID Food, dan PTPN, serta swasta,” ujar Corporate Secretary Pos Indonesia, Tata Sugiarta, dalam Media Gathering di Bandung, Jumat (14/3) malam.
PT Pos, lanjutnya, Mempunyai 4.800 kantor yang tersebar di seluruh Indonesia. Tamat Demi ini, operasi pasar sudah digelar di lebih dari 2.000 kantor pos.
Tata memperkirakan Tamat 28 Maret atau akhir Ramadan, operasi pasar sudah akan digelar di 3.000 kantor pos. “Kendala Buat menjangkau seluruh daerah ialah pasokan bahan pangan. Enggak Sekalian BUMN pangan itu Mempunyai jaringan di seluruh Indonesia,” tambahnya.
PT Pos, lanjutnya, menerima tantangan baru ini, karena biasanya hanya menangani pengiriman, bukan penjualan pangan. Salah satu tantangan terbesar PT Pos adalah beradaptasi dengan peran baru dalam menjaga stok dan menjual produk pangan.
Infrastruktur kantor pos awalnya Enggak dirancang sebagai toko, sehingga perlu penyesuaian dalam tata letak dan penyimpanan barang.
Meskipun menghadapi tantangan, PT Pos menganggap program ini sebagai kesempatan Buat memperluas kompetensi. Dengan adanya Tempat simpan di sebagian besar kantor pos, penyimpanan stok Enggak menjadi kendala Primer dalam program ini.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Presiden Prabowo Buat melibatkan PT Pos dalam stabilisasi pangan nasional. Presiden pun memberikan nama Buat gerai distribusi pangan ini Agri Pos.
Tata menegaskan PT Pos Indonesia siap mengawal program ini, Apabila ke depan akan Lanjut dikembangkan sebagai gerai pangan rakyat. Masyarakat dapat membeli bahan pangan di kantor pos sebagai pelengkap pasar tradisional Buat menjaga kestabilan harga.
Bukan soal mudah mengawal program ini. Terdapat tantangan besar yang harus dihadapi.
“Kami menerapkan sistem titipan atau konsinyasi barang dari pemasok. Harganya di Dasar harga eceran tertinggi. Untung kita sangat tipis, asal jangan rugi saja. Ini demi Merah Putih,” paparnya.
Dalam operasi pasar, PT Pos Indonesia menjual beras, minyak goreng, bawang merah dan bawang putih, cabai, daging ayam dan daging kerbau.
“Kementerian Pertanian sudah meminta kami menyiapkan konsep pengembangan Agri Pos ini ke depan. Menteri Pertanian sudah mengusulkan PT Pos menjadi gerai pangan rakyat,” tandas Tata.

