Kalah dari Rizki, Lifter Tiongkok Shi Zhiyong Menangis Tersedu-sedu

Kalah dari Rizki, Lifter Tiongkok Shi Zhiyong Menangis Tersedu-sedu
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah usai meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.(AFP/Miguel MEDINA)

Shi Zhiyong, yang gagal memenangkan gelar Olimpiade ketiga berturut-turut, menangis tersedu-sedu, tetapi tetap menarik perhatian paling besar dari para jurnalis di area mix zone Olimpiade Paris,

 

Legenda angkat besi berusia 30 tahun itu menghadapi kekalahan tak terduga dalam nomor 73 kg putra di Olimpiade Paris pada Kamis. Meskipun unggul sedikitnya 10 kg dalam angkatan snatch, ia gagal dalam ketiga percobaannya dalam angkatan clean and jerk. Medali emas di nomor ini diraih atlet Indonesia Rizki Juniansyah.

 

Baca juga : KOI: Rizki Juniansyah Disegani di Olimpiade 2024

Bagi Shi, tiga angkatan yang gagal sama menyakitkannya dengan pertempuran yang telah ia hadapi dengan cedera selama tiga tahun terakhir.

Cek Artikel:  Pecatur Muda Penguasaan Japfa Chess Festival 2024

Pada 2021, Shi mengklaim medali emas 73 kg putra di Olimpiade Tokyo, kategori yang empat kilogram lebih berat dari kelas 69 kg yang ia menangkan di Olimpiade Rio 2016.

Shi telah absen dari turnamen internasional selama hampir tiga tahun karena cedera yang membuat latihannya tak maksimal.

Baca juga : Rizki Juniansyah Termotivasi Penampilan Eko Yuli

“Cedera punggung bawah saya parah. Saya sudah tidak ingat berapa kali saya menjalani akupuntur atau pergi ke rumah sakit untuk menjalani pencitraan resonansi magnetik. Saya tidak bisa berlatih dengan baik, dan Olimpiade adalah satu-satunya alasan yang membuat saya terus bertahan,” katanya.

“Dokter menyarankan saya untuk menjalani operasi, tetapi saya menolak karena itu akan membuat saya kehilangan kesempatan untuk berkompetisi di Olimpiade. Saya memilih untuk menanggung siksaan fisik dan mental hingga hari ini.”

Cek Artikel:  Mengatasi Cedera Aliansimen Sendi lutut Dari Pemeriksaan Hingga Penanganan Operatif

Begitu tiba di Paris untuk bertanding memperebutkan medali emas, Shi merasa baik-baik saja selama latihan pra-kompetisinya. Berkat timnya, cedera punggung bawah yang telah mengganggunya begitu lama menunjukkan perbaikan yang signifikan dalam sebulan menjelang Olimpiade.

Baca juga : Jelang Olimpiade Paris 2024, Rizki Juniansyah Ubah Pola Istirahat

Ia berhasil mengangkjat beban 165 kg dalam angkatan snatch, hanya 1 kg lebih rendah dari rekor Olimpiade miliknya sendiri. Beralih ke angkatan clean and jerk, ia memulai dengan berat 191 kg, berat yang cukup untuk memenangkan medali emas.

“Saya agak cemas selama percobaan pertama, yang menyebabkan kegagalan; percobaan kedua membuat saya merasa sedikit kehilangan arah. Pada percobaan ketiga, saya berusaha sekuat tenaga untuk mengangkatnya, tetapi saya merasa otot adduktor saya robek. Kaki saya sangat sakit sehingga saya tidak bisa menahannya.”

Cek Artikel:  Meski Lolos ke Perempat Final Jepang Terbuka, FajarRian belum Puas dengan Performa Mereka

Shi mengatakan kepada Xinhua bahwa ia tidak dapat lagi menahan tekanan seperti itu. “Saya ingin memberi diri saya waktu istirahat,” katanya. “Saya berharap bahwa di tahap kehidupan saya selanjutnya, saya dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga saya.” (M-3)

 

Mungkin Anda Menyukai