Putin Setuju dengan Usulan Gencatan Senjata di Ukraina, Tetapi Terdapat Kekhawatiran

Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Anadolu

Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negaranya setuju dengan usulan Amerika Perkumpulan (AS) Buat gencatan senjata di Ukraina. Tetapi Putin menekankan bahwa gencatan senjata apa pun harus mengatasi akar penyebab konflik.

“Kami setuju dengan usulan Buat menghentikan permusuhan, tetapi kami melanjutkan dari fakta bahwa penghentian ini harus sedemikian Jenis sehingga akan mengarah pada perdamaian jangka panjang dan menghilangkan penyebab awal krisis ini,” kata Putin dalam konferensi pers Serempak dengan mitranya dari Belarusia Alexander Lukashenko di Moskow, seperti dikutip Anadolu, Jumat 14 Maret 2025.

“Moskow mendukung gagasan Buat mengakhiri perang Rusia-Ukraina melalui Metode damai,” tambah Putin.

Cek Artikel:  Jenazah Korban Kecelakaan Jeju Air Mulai Diserahkan ke Keluarga

Mengucapkan terima kasih kepada Presiden AS Donald Trump karena “memberikan begitu banyak perhatian” pada masalah menemukan penyelesaian Buat konflik tersebut, Putin mengatakan bahwa Rusia akan menyetujui langkah-langkah selanjutnya dalam mengakhiri perang dan “berdasarkan bagaimana situasi berkembang di lapangan.”

Ia juga mengatakan gagasan gencatan senjata di Ukraina adalah “Betul” tetapi Terdapat beberapa masalah yang harus mereka bahas.

“Dan saya pikir kita perlu berbicara dengan rekan dan Kenalan Amerika kita. Mungkin menelepon Presiden Trump,” imbuh Putin.

Ia melanjutkan dengan memperingatkan bahwa memantau gencatan senjata seperti itu akan sangat sulit karena panjangnya garis depan antara Rusia dan Ukraina.

Beralih ke situasi di Area perbatasan Rusia di Kursk, tempat Ukraina melancarkan serangan Agustus Lampau, Putin mengatakan bahwa Area itu sekarang berada di Dasar kendali militer Rusia, dengan mencatat bahwa Laskar Ukraina yang berada di Area itu “Betul-Betul terisolasi.”

Cek Artikel:  20 Orang Tewas Akibat Bentrok Pengunjuk Rasa dengan Polisi di Bangladesh

Ia berpendapat bahwa Ukraina berkepentingan Buat menerima gencatan senjata selama 30 hari berdasarkan situasi ini.

Ukraina mengatakan akan mendukung gencatan senjata selama 30 hari dengan Rusia menyusul pembicaraan pada Selasa di kota Jeddah, Arab Saudi, antara delegasi Ukraina dan delegasi AS yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz.

Pernyataan Serempak yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut Kagak menyertakan “jaminan keamanan”, yang pada dasarnya merupakan komitmen dari AS Buat turun tangan Apabila Rusia melanggar gencatan senjata, tetapi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pesan video larut malam bahwa hal itu telah dibahas.

Zelensky mengatakan AS dan Ukraina akan membahas jaminan keamanan secara lebih rinci Apabila gencatan senjata dilaksanakan.

Cek Artikel:  Puluhan Delegasi Tinggalkan Pidato Rusia di Dewan HAM PBB

Mungkin Anda Menyukai