198 Kasus DBD Tercatat di Kota Tasikmalaya, Didominasi Anak-Anak

198 Kasus DBD Tercatat di Kota Tasikmalaya, Didominasi Anak-Anak
Petugas melakukan pengasapan (fogging) nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) di Perumahan Bambu, Kreo, Kota Tangerang, Minggu (4/8/2024).(MI/Ramdani)

KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, jawa Barat, Lagi meningkat setiap harinya. Sejak awal Januari hingga Maret 2025, tercatat 198 kasus DBD di Daerah itu disebabkan musim hujan yang Lagi terjadi. Peningkatan tersebut menyebabkan tujuh orang harus mendapat perawatan di rumah sakit dan yang lainnya berangsur sembuh.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Asep Hendra mengatakan, cuaca ekstrem yang terjadi tahun ini menyebabkan adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti. 

“Kalau Menyantap kasus DBD yang terjadi di bulan Januari tercatat 75 kasus, Februari 76 kasus, dan Maret 25 kasus didominasi Segala umur mulai 0-5 tahun tercatat Eksis 45 kasus, usia 6-12 Eksis 59 kasus, usia 13-18 Eksis 21 kasus, usia 19-30 Eksis 31 kasus, usia 31-50 Eksis 32 kasus, dan usia 50 Eksis 10 kasus. Peningkatan kasus tersebut terjadi sejak awal Januari-Maret menyebabkan tujuh orang harus mendapat perawatan, tetapi dalam kasus ini Bukan Eksis pasien meninggal,” katanya, Rabu (12/3).

Cek Artikel:  Tanya Pijar Membikin Kegiatan Belajar Lebih Efisien

Asep mengatakan, dengan meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi, petugas kesehatan Lagi berupaya merawat pasien usia anak-anak, remaja, dan orangtua. Berdasarkan laporan, ketujuh orang harus mendapat perawatan di RSUD Dr Soekardjo dan RS swasta lainnya, tapi kemungkinan Lagi mengalami kenaikan mengingat di masyarakat kurang menjaga lingkungan Sekeliling rumah.

“Kami meminta agar masyarakat tetap selalu rutin menguras bak air, menutup, mengubur (3M), pemberantasan sarang nyamuk, serta menjaga pola hidup sehat dan Bersih (PHBS). Karena, peningkatan jentik nyamuk Lagi banyak ditemukan di dalam rumah, dispenser, gantungan Pakaian, lubang pagar bamb,u dan yang lainnya serta masyarakat harus waspada membersihkan lingkungannya,” ujarnya.

Cek Artikel:  Valentine Day Nan Romantis di Harris POP Festival Citylink Bandung

Menurutnya, kasus DBD di Kota Tasikmalaya harus dikendalikan dan Dinkes Bukan Dapat berjalan sendiri. Buat itu membutuhkan peran serta masyarakat terutama melakukan gerakan satu rumah satu jumantik (G1R1J). Sementara itu, di tahun 2025, memang peningkatan kasus sejak Januari hingga Maret dengan jenis kelamin Pria 93 dan Perempuan 105 orang.

“Petugas kesehatan berupaya melakukan edukasi agar masyarakat Acuh terhadap lingkungan Buat menekan supaya kasus ini Bukan meningkat di tahun 2025, melalui penanganan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) agar jentik nyamuk Bukan tumbuh dewasa. Pemerintah daerah juga meminta agar setiap sekolah, kantor, dan lingkungan masyarakat selalu menjaga kebersihan,” pungkasnya. (AD/E-4)

Mungkin Anda Menyukai