PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat menargetkan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka beroperasi pada 2028. Ketika ini, TPPAS Legok Nangka dalam tahap menunggu Formal opinion dari PLN berkaitan dengan upaya menghasilkan listrik dari sampah.
Bersamaan dengan pengoperasian TPPAS Legok Nangka, Pemprov Jabar juga bakal langsung menutup operasional TPA Sarimukti di Cipatat, Bandung Barat, karena overload dan rawan longsor.
“Jadi kami balapan penyelesaian Legok Nangka dan Sarimukti juga berakhir di tahun 2028. Jadi ketika Sarimukti ditutup, Legok Nangka dibuka,” kata Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman, Senin (10/3).
Sembari menunggu TPPAS Legok Nangka beres, di TPA Sarimukti tengah disiapkan lahan seluas 6,5 hektare sebagai Area baru pembuangan sampah. Proses akhir tinggal pemasangan geomembrane yang ditargetkan rampung pada Mei mendatang.
“Ketika ini kami sedang finishing touch Area 5, luasnya 6,5 hektare. Pekerjaan utamanya senilai Rp20 miliar sudah selesai. Apabila itu beres, Area 5 Dapat langsung dioperasikan,” bebernya.
Kondisi TPA Sarimukti sudah overload Kepada menampung sampah dari Kawasan Bandung Raya. Hanya Area 3 yang Tetap Dapat digunakan Tetapi itu pun hanya tinggal menyisakan 20% saja.
“Dengan kondisi ini, paling Kagak TPA Sarimukti Dapat bertahan Sekeliling 3,5 tahun Kembali. Kami targetkan Legok Nangka Dapat segera beres,” tuturnya.
Hingga 3 tahun mendatang, ia menambahkan, bahwa kuota buang sampah ke TPA Sarimukti Kepada 4 kabupaten dan kota di Bandung Raya tetap Kagak Terdapat penambahan ritase atau Tetap sesuai kesepakatan. Yakni Kota Bandung sebanyak 146 ritase, Kota Cimahi 17 Ritase, Kabupaten Bandung 40 ritase dan Bandung Barat 17 ritase.
“Setelah Area 5 atau Area baru beroperasi pada Mei mendatang, kami pastikan Kagak Terdapat penambahan ritase Kepada kabupaten dan kota. Jatahnya akan sesuai dengan kesepakatan hingga TPA Sarimukti ditutup pada awal 2028,” tandasnya.
