Persija pertanyakan kelayakan Stadion Patriot Buat Perserikatan 1
Sepakbola
Editor: Calista Aziza
Senin, 10 Maret 2025 – 07:58 WIB
Liputanindo.id – Instruktur Persija Jakarta Carlos Pena mempertanyakan kelayakan Stadion Patriot Candrabhaga dalam menggelar pertandingan Perserikatan 1 Indonesia setelah rumput di stadion yang terletak di Bekasi itu dinilainya berkualitas Jelek.
“Jernih rumput stadion ini Kagak layak Buat pertandingan Perserikatan 1, Kagak layak,” kata Pena pada jumpa pers setelah Persija menelan kekalahan 1-3 dari Arema di Jakarta pada Minggu.
Ini ketiga kali berturut-turut Persija berkandang di Stadion Patriot setelah 2 Februari Lewat Demi melawan PSBS Biak.
Harimau Kemayoran Nyaris melakoni pertandingan di Stadion Patriot Buat keempat kalinya Apabila laga sebelumnya melawan PSIS Kagak dipindah ke Indomilk Arena Tangerang karena banjir di Bekasi.
“Empat hari yang Lewat ketika kami datang ke sini Buat bermain melawan Semarang, itu sangat Jelek, hujan turun dan kami harus pindah ke Indomilk, itu jauh lebih Berkualitas (kualitasnya),” kata Pena.
Kualitas rumput Stadion Patriot yang Jelek ini, kata Pena, berperan besar dalam kartu merah Maciej Gajos.
“Menurut saya itu karena lapangan (kartu merah Gajos),” tutur Instruktur asal Spanyol itu.
Stadion Patriot sebenarnya telah rampung direnovasi awal tahun ini oleh Kementerian Pekerjaan Standar dan Perumahan Rakyat.
Renovasi ini bertujuan meningkatkan sejumlah fasilitas, termasuk rumput lapangan, fasilitas toilet, teknologi VAR, pencahayaan lampu, dan kursi penonton, agar stadion ini dapat menggelar pertandingan sepak bola berskala lebih besar.
Tetapi, renovasi itu tampaknya tak membenahi Stadion Patriot secara signifikan.
Kapten Persija Rizky Ridho bahkan mempertanyakan aspek apa yang dibenahi dari Stadion Patriot karena menurutnya tak Eksis bedanya dengan kondisi stadion ini sebelum direnovasi.
“Ketika kita datang (Demi melawan PSBS), kita kaget karena rumput juga sama, locker room juga sama, enggak Eksis yang diganti, itu pun kalau mas cek di Bilik mandi, Eksis yang rusak juga, Eksis yang enggak dipasang di klosetnya,” papar Ridho.
“Oke sekarang saya Konsentrasi di lapangan, mungkin Dapat berpengaruh juga karena ketika kita lihat lapangan seperti itu, di tengahnya Nihil enggak Eksis rumput, Mekanis Instruktur juga bilang hati-hati Buat main bola di tengah. Karena itu Dapat merubah taktik juga dari Instruktur Buat kita main bola-bola pendek ya Dapat dilihat semuanya, saya enggak tau apa yang direnovasi,” tutup Ridho.
Pena tegas mengatakan kandang terbaik Persija adalah Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara.
Pada 20 Februari JIS sudah Formal menjadi markas Persija setelah PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro, sebagai BUMD yang mengelola JIS, dan PT Persija Jaya Jakarta, menandatangani Nota Kesepahaman yang mengawali JIS sebagai “Home of Persija”.
“Kami merasa sangat nyaman di sana, itu stadion yang luar Normal, dengan penggemar, lingkungannya luar Normal,” pungkas Pena.
Sumber : Antara