Inilah 6 Jenis Batuk yang Perlu Bunda Ketahui, Bedakan Metode Penanganannya

Inilah 6 Jenis Batuk yang Perlu Bunda Ketahui, Bedakan Cara Penanganannya
Ragam-macam batuk(Ilustrasi)

BATUK adalah mekanisme tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritan, lendir, atau partikel asing.

Meskipun batuk sering dianggap sepele, penting untuk mengenali jenis-jenis batuk dan memahami pencegahan serta penanganannya. Berikut adalah jenis-jenis batuk yang perlu diketahui dan upaya pencegahan:

Batuk berdahak ditandai dengan adanya lendir atau dahak yang dikeluarkan saat batuk. Kondisi ini biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu yang cepat.

Baca juga : Batuk dan Pilek pada Anak, Apa yang Harus Diwaspadai?

Tetapi, batuk berdahak juga bisa disebabkan oleh kondisi serius seperti pneumonia, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), bronkitis kronis, bronkitis akut, serta asma.

Pada bayi atau balita, batuk berdahak sering disebabkan oleh pilek atau flu. Buat mencegah batuk berdahak, penting untuk menjaga kebersihan tangan, menghindari asap rokok, dan menjaga kesehatan sistem pernapasan.

2. Batuk Kering

Batuk kering adalah batuk yang tidak mengeluarkan dahak dan biasanya menyebabkan rasa gatal di tenggorokan.

Baca juga : Batuk, dari Sepele hingga Serius, Bagaimana Mengatasinya dengan Cermat?

Cek Artikel:  Ini Penyebab Varises Banyak Dialami Perempuan

Kondisi ini bisa berlangsung beberapa minggu dan sering disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, radang tenggorokan, sakit tenggorokan, radang amandel, asma, radang selaput lendir, atau paparan debu serta polusi.

Pencegahan batuk kering termasuk menghindari alergen, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan masker di area dengan polusi tinggi.

3. Batuk Paroksismal

Batuk paroksismal adalah batuk hebat yang seringkali merupakan gejala batuk rejan (pertusis), infeksi bakteri yang dapat menyebabkan batuk hebat dengan bunyi mengi saat bernapas.

Baca juga : Kenali Jenis Batuk, Waspada Kalau Kerap Terjadi pada Malam Hari

Batuk ini dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seperti asma, PPOK, pneumonia, TBC, atau tersedak.

Pencegahan batuk paroksismal melibatkan vaksinasi batuk rejan, menjaga kebersihan pribadi, dan menghindari kontak dengan penderita batuk rejan.

4. Batuk Croup

Batuk croup umumnya terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun akibat infeksi virus.

Baca juga : Ini Krusialnya Mengenali Jenis Batuk dan Penanganannya

Batuk ini menyebabkan iritasi dan pembengkakan pada saluran napas bagian atas, menimbulkan suara serak dan napas melengking.

Cek Artikel:  Mau Mengerti Gejala Anak Alergi Susu Sapi, Cek di Platform Tanya Jawab Berbasis AI Ini

Pada kasus yang parah, anak bisa mengalami kulit pucat atau kebiruan. Pencegahan batuk croup meliputi vaksinasi, menjaga kebersihan tangan, dan menghindari paparan virus dari anak-anak yang sakit.

5. Batuk Rejan

Batuk rejan, atau pertusis, adalah batuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan lebih sering terjadi pada anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi.

Batuk ini ditandai dengan pilek atau flu yang dapat berkembang dari ringan hingga parah. Batuk rejan dapat menular pada orang lain sekitar dua minggu setelah infeksi.

Pencegahan termasuk vaksinasi pertusis dan menjaga jarak dari orang yang terinfeksi.

6. Batuk Berdarah

Batuk berdarah adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera. Darah yang keluar dapat berasal dari paru-paru atau saluran udara dan bisa menjadi gejala masalah medis serius seperti peradangan kronis atau tumor.

Kalau mengalami batuk berdarah, segera periksakan diri ke rumah sakit terdekat untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Memilih Obat Batuk yang Cermat

Melansir dari Akodokter, untuk mengatasi batuk yang mengganggu aktivitas, pemilihan obat batuk yang sesuai dengan jenis batuk sangat penting.

Cek Artikel:  Gejala Hepatitis pada Anak Tak Selalu Ditandai Mata Kuning

Berikut adalah beberapa jenis obat batuk berdasarkan kandungan dan fungsinya:

1. Obat Batuk Kering

Mengandung dextromethorphan HBr dan chlorphenamine maleate untuk meredakan batuk kering atau alergi dengan menahan refleks batuk.

2. Obat Batuk Berdahak

Mengandung bromhexine HCl dan guaifenesin untuk mengencerkan dahak dan memudahkan pengeluarannya.

3. Obat Batuk Pilek

Mengandung dextromethorphan HBr, doxylamine succinate, dan pseudoephedrine HCl untuk mengobati batuk pilek dan flu.

Selalu baca keterangan pada kemasan obat untuk dosis dan cara pemakaiannya. Kalau ragu atau memiliki kondisi medis tertentu, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Selain obat-obatan, cara alami seperti minum madu dan jahe, mengonsumsi sup hangat, menggunakan humidifier, atau berkumur dengan air garam dapat membantu meredakan batuk.

Menjaga daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan minum air putih yang cukup juga penting untuk pemulihan. (Z-10)

Mungkin Anda Menyukai