Gegara Tarif Trump, Tiongkok Siap Perang dengan AS

Presiden AS Donald Trump Lanjut menerus ancam perang dagang. Foto: Anadolu

Jakarta: Ketegangan perdagangan antara Amerika Perkumpulan (AS) dan Tiongkok semakin memanas. Setelah pemerintah AS kembali menerapkan kebijakan tarif terhadap sejumlah barang impor dari Tiongkok, Beijing menyatakan siap menghadapi segala bentuk perang dagang yang diinisiasi Washington.

Pernyataan tersebut muncul sebagai respons atas kebijakan tarif terbaru yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump. Tarif tersebut diberlakukan terhadap barang-barang impor Tiongkok senilai ratusan miliar dolar, termasuk barang-barang konsumsi dan komponen elektronik.

“Kami memahami kebijakan tarif ini ditujukan Buat menekan perekonomian Tiongkok,” ungkap seorang pejabat tinggi di Kementerian Perdagangan Tiongkok dalam sebuah pernyataan Formal dilansir dari BBC, Kamis, 6 Maret 2025.
 

Cek Artikel:  Tabungan di Dasar Rp1 Juta Naik 5,7%, LPS: Pemulihan Ekonomi Berdampak ke Masyarakat Dasar  


(Presiden AS Donald Trump. Foto: Dok CNN)

Kebijakan tarif Trump dituding sebagai bentuk proteksionisme

Tiongkok menuding kebijakan tarif Trump sebagai bentuk proteksionisme yang merugikan perdagangan Mendunia. Beijing juga menyatakan kebijakan tersebut akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi AS sendiri.

“Kami menyerukan kepada pemerintah AS Buat kembali ke meja perundingan dan mencari solusi yang adil dan saling menguntungkan,” jelasnya.

Menanggapi pernyataan Tiongkok, Gedung Putih menyatakan bahwa kebijakan tarif ini merupakan langkah yang diperlukan Buat melindungi industri AS dari praktik perdagangan yang Tak adil.

“Tiongkok telah Pelan memanfaatkan sistem perdagangan Dunia Buat keuntungan mereka sendiri, sementara AS menanggung bebannya, Kami berkomitmen Buat melindungi pekerja dan bisnis Amerika, dan kami akan menggunakan Segala alat yang tersedia Buat mencapai tujuan tersebut.” ungkap seorang juru bicara Gedung Putih, dilansir dari BBC.

Perang dagang antara AS dan Tiongkok telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir, dan eskalasi terbaru ini dikhawatirkan akan memicu konflik ekonomi Mendunia yang lebih besar. Para analis memprediksi bahwa perang dagang ini akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Mendunia, dan dapat memicu ketidakstabilan pasar keuangan dunia. (Laura Oktaviani Sibarani)

Cek Artikel:  Harga Emas Dunia Lagi Berpotensi Kinclong

Mungkin Anda Menyukai