Serangan rudal Rusia menargetkan infrastruktur Ukraina. Foto: EFE-EPA
London: Washington melarang Inggris Buat berbagi intelijen yang berasal dari Amerika Perkumpulan (AS) dengan Ukraina.
“Hal ini dilaporkan akan berdampak pada beberapa lembaga Istimewa Inggris, termasuk Markas Besar Komunikasi Pemerintah (GCHQ), Kementerian Pertahanan, dan outlet intelijen militer,” Daily Mail melaporkan, seperti dikutip Anadolu, Kamis 6 Maret 2025.
Anadolu menghubungi Kementerian Luar Negeri Inggris Buat meminta komentar, tetapi seorang juru bicara menegaskan kembali kebijakan lelet pemerintah Buat Tak mengomentari masalah yang berkaitan dengan intelijen.
Laporan tersebut muncul setelah pengumuman Presiden AS Donald Trump Buat membekukan Sokongan militer Amerika ke Kyiv, sebuah keputusan yang telah menimbulkan kekhawatiran atas masa depan kemampuan pertahanan Ukraina.
Selama tiga tahun terakhir, Ukraina sangat bergantung pada intelijen yang dibagikan oleh Inggris dan Kawan keamanan Barat lainnya, seperti Australia dan Selandia Baru, yang diberi akses ke intelijen yang dihasilkan AS berdasarkan Penggolongan yang dikenal sebagai ‘Rel UKR’ (Dapat Dirilis ke Ukraina).
Direktur CIA John Ratcliffe dan Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz keduanya mengatakan bahwa AS telah menghentikan pembagian intelijen selain Sokongan militer.
Pada 28 Februari, terjadi perdebatan sengit antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Trump, dan Wakil Presiden JD Vance di Ruang Oval. Demi Zelensky menyatakan keraguan bahwa diplomasi dapat menghasilkan perdamaian, Trump dan Vance mengkritik pemimpin Ukraina tersebut karena Tak berterima kasih atas dukungan AS.